Rabu, 04 Februari 2015

Dear, Koh Vince yang .......



Teruntuk Koh @vincebastian

Hai, Koh Vince.

Masih ingatkah dengan pertemuan pertama kita? Hari itu hari Rabu, 7 Januari 2015 jam 16.00. Saat pertama kali aku bertemu lelaki berjaket hitam dengan topi putih di ruang depan Studio KIS FM Jakarta, yang ternyata itu adalah Koh Vince. Aku yang hanya bisa menunduk malu, gak berani menyapa Koh Vince saat itu. Takut dikira es-ka-es-de. Padahal hari itu aku datang ke studio KIS FM Jakarta untuk taping siaran bareng Koh Vince. Hal yang sudah aku tunggu sejak lama. Bisa siaran bareng penyiar favorit yang suaranya selalu mengisi pagiku. Ah, iya. Hampir tak pernah aku absen mendengar ceracau Koh Vince dan Bang Mike (@jensmichael) setiap pagi. Menghibur, membuatku tertawa sendirian di antara gencetan penumpang commuterline yang setiap pagi selalu padat penumpang itu.  

Gugup, deg-degan, bingung, canggung, kira-kira itulah yang aku rasakan ketika mbak Prita, dari KIS FM Jakarta, memperkenalkanku pada lelaki ramah yang juga karismatik dan berkulit putih yang mengenakan jaket hitam dan topi putih tadi. Dengan rambut halus menghiasi rahang dan dagunya itu, dialah Vince Sebastian, yang lebih suka disapa Vince, atau Koh Vince. Prince Charming. Ah, maaf jika aku terlalu berlebihan memuji dirimu, Koh. Tapi itu jujur dari lubuk hati terdalam. I’m fallin in love with you. At the first sight. 

Itu awalnya ya, Koh. Malu-malu. Tapi, setelah berbincang beberapa lama aku gak bisa gak ketawa setiap melihat gerak gerik Koh Vince. Bahkan aku harus berkali-kali menahan tawa saat kita mau mulai taping. Sampai Koh Vince heran dan bertanya, “ada yang salah ya sama gue?” dan kalau gak salah aku menjawab, “lucu aja denger suara Koh Vince yang gak sesuai sama muka” kira-kira seperti itulah jawabanku ya, Koh? Hehe..

Iya, agak aneh memang begitu melihat dari wajah tampan berkarismatik itu mengeluarkan suara agak berat, ngebass. Padahal suara itu sudah begitu akrab ditelingaku setiap pagi. Tapi entah kenapa itulah yang aku rasakan saat melihat sang pemilik suara yang ternyata memilik darah Tionghoa ini langsung di depan mata. Dreams come true, huh?

 Dear, Koh Vince yang ......

Entah aku harus mengisi titik titik itu dengan apa. Meskipun baru kenal dengan Koh Vince beberapa menit, tapi aku bisa dengan mudahnya akrab dengan lelaki beralis tebal ini. Ah, iya. Mungkin karena persamaan alis kita ya, Koh? Atau mungkin karena dirimu memang mudah mencairkan suasana. Aku yang kaku dan gugup bahkan cenderung garing ini bertemu dengan dirimu yang ramah, supel dan humoris. Gak nyambung sih memang. Agak awkward. Dan aku harus meminta maaf karena beberapa kali guyonan Koh Vince aku cuekin. Gak aku gubris. Maaf ya, Koh.

Terima kasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk siaran bareng seorang Rula-yang-disenggol-dikit-curhat. Hahaha. But, that was fun. Bisa kenal dengan penyiar kece, ngobrol serta foto bareng. Nah, bagian foto ini yang paling seru. Wefie. Hihih.

Kenangan pertama siaran bareng Koh Vince dengan sedikit curhat dan playlist lagu yang isinya curhatan semua. Terima kasih (sekali lagi), Koh Vince dan KIS FM, tentunya, yang sudah mewujudkan salah satu mimpi seorang Rula. Kenangan yang gak akan pernah terlupakan!

Tetap semangat siarannya ya, Koh. Tetaplah selalu merusak pagi hari para pendengar dengan banyolan-banyolan duet maut Koh Vince dan Bang Mike. Dan aku senaaaaaanggg hari Rabu ini kalian perdana siaran di #WednesdaySlowMachine. Meskipun agak aneh, kalian yang biasanya rusuh, harus agak sedikit kalem di hari Rabu ini. Hihihi... But I still love you both!

By the way, kayaknya sekian dulu ya, Koh, suratnya. Pasti Koh Vince udah mulai pegel deh bacanya. Udah panjang, bahasanya campur aduk. Labil. Ga jelas. Hehehe.. Pisss, Koh

Best Regrads,
Your big fans ever.





















Rula (@rulachubby)

Nb : thx for the pic Koh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar