Teruntuk Koh @vincebastian
Hai, Koh Vince.
Masih ingatkah dengan pertemuan
pertama kita? Hari itu hari Rabu, 7 Januari 2015 jam 16.00. Saat pertama kali
aku bertemu lelaki berjaket hitam dengan topi putih di ruang depan Studio KIS FM Jakarta, yang ternyata itu adalah Koh Vince. Aku yang hanya bisa menunduk
malu, gak berani menyapa Koh Vince saat itu. Takut dikira es-ka-es-de. Padahal
hari itu aku datang ke studio KIS FM Jakarta untuk taping
siaran bareng Koh Vince. Hal yang sudah aku tunggu sejak lama. Bisa siaran
bareng penyiar favorit yang suaranya selalu mengisi pagiku. Ah, iya. Hampir tak
pernah aku absen mendengar ceracau Koh Vince dan Bang Mike (@jensmichael) setiap pagi. Menghibur,
membuatku tertawa sendirian di antara gencetan penumpang commuterline yang setiap pagi selalu padat penumpang itu.
Gugup, deg-degan, bingung, canggung,
kira-kira itulah yang aku rasakan ketika mbak Prita, dari KIS FM
Jakarta, memperkenalkanku pada lelaki ramah yang juga karismatik dan berkulit putih yang
mengenakan jaket hitam dan topi putih tadi. Dengan rambut halus menghiasi rahang dan
dagunya itu, dialah Vince Sebastian, yang lebih suka disapa Vince, atau Koh Vince. Prince
Charming. Ah, maaf jika aku terlalu berlebihan memuji dirimu, Koh. Tapi itu
jujur dari lubuk hati terdalam. I’m
fallin in love with you. At the first sight.
Itu awalnya ya, Koh. Malu-malu. Tapi,
setelah berbincang beberapa lama aku gak bisa gak ketawa setiap melihat gerak
gerik Koh Vince. Bahkan aku harus berkali-kali menahan tawa saat kita mau mulai
taping. Sampai Koh Vince heran dan
bertanya, “ada yang salah ya sama gue?” dan kalau gak salah aku menjawab, “lucu
aja denger suara Koh Vince yang gak sesuai sama muka” kira-kira seperti itulah
jawabanku ya, Koh? Hehe..
Iya, agak aneh memang begitu
melihat dari wajah tampan berkarismatik itu mengeluarkan suara agak berat,
ngebass. Padahal suara itu sudah begitu akrab ditelingaku setiap pagi. Tapi entah
kenapa itulah yang aku rasakan saat melihat sang pemilik suara yang ternyata
memilik darah Tionghoa ini langsung di depan mata. Dreams come true, huh?
Dear, Koh Vince yang ......
Entah aku harus mengisi titik
titik itu dengan apa. Meskipun baru kenal dengan Koh Vince beberapa menit, tapi
aku bisa dengan mudahnya akrab dengan lelaki beralis tebal ini. Ah, iya. Mungkin
karena persamaan alis kita ya, Koh? Atau mungkin karena dirimu memang mudah
mencairkan suasana. Aku yang kaku dan gugup bahkan cenderung garing ini bertemu
dengan dirimu yang ramah, supel dan humoris. Gak nyambung sih memang. Agak awkward.
Dan aku harus meminta maaf karena beberapa kali guyonan Koh Vince aku cuekin. Gak
aku gubris. Maaf ya, Koh.
Terima kasih karena sudah mau
meluangkan waktu untuk siaran bareng seorang Rula-yang-disenggol-dikit-curhat. Hahaha.
But, that was fun. Bisa kenal dengan
penyiar kece, ngobrol serta foto bareng. Nah, bagian foto ini yang paling seru.
Wefie. Hihih.
Kenangan pertama siaran bareng
Koh Vince dengan sedikit curhat dan playlist lagu yang isinya curhatan semua.
Terima kasih (sekali lagi), Koh Vince dan KIS FM, tentunya, yang sudah mewujudkan
salah satu mimpi seorang Rula. Kenangan yang gak akan pernah terlupakan!
Tetap semangat siarannya ya, Koh. Tetaplah selalu merusak pagi hari para pendengar dengan banyolan-banyolan duet maut Koh Vince dan Bang Mike. Dan aku senaaaaaanggg hari Rabu ini kalian perdana siaran di #WednesdaySlowMachine. Meskipun agak aneh, kalian yang biasanya rusuh, harus agak sedikit kalem di hari Rabu ini. Hihihi... But I still love you both!
By the way, kayaknya sekian dulu ya, Koh, suratnya. Pasti Koh Vince
udah mulai pegel deh bacanya. Udah panjang, bahasanya campur aduk. Labil.
Ga jelas. Hehehe.. Pisss, Koh
Best Regrads,
Your big fans ever.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar