Kamis, 05 Februari 2015

Dear Macet

Dear Macet,


Setiap pagi aku selalu bertemu denganmu. Seperti pagi ini, aku bertemu denganmu. Tak hanya sekali aku menemukanmu pagi ini. Iya, kamu beredar di mana-mana. Tidak hanya di Jakarta.
Ah, iya. Kamu sangat tenar. Tapi, sayangnya hampir semua orang mencacimu, membencimu, tidak ada yang menyukaimu. Hmm.. Mungkin ada beberapa yang menyukaimu, tapi masih bisa dihitung dengan jari. Dan itupun karena alasan tertentu. Mungkin.
Penyebab dirimu hadir di muka bumi ini adalah banyaknya jumlah kendaraan bermotor di jalan raya. Iya, penumpukan kendaraan bermotor itulah yang menyebabkan macet di Jakarta khususnya.


Dear Macet,
Sepertinya aku sudahi dulu suratku ini. Nanti aku lanjut lagi ya.


Sampai bertemu nanti sore, macet.


Rula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar