Minggu, 04 Oktober 2015

Film "May-Who?" Terinspirasi dari Masa Kecil Sang Sutradara

Rumah produksi asal Thailand, GTH kembali menghadirkan Film terbarunya yang diberi judul “May-Who?”. Film yang bercerita tentang siswa-siswi SMA yang ‘tidak terlihat’ tetapi mempunyai kemampuan yang tidak biasa. Film yang ditajuk bergenre komedi remaja ini di sutradarai oleh Chayanop Boonprakob.


Pria lulusan Fakultas Seni Komunikasi, jurusan Film dan Fotografi, Universitas Chulalongkorn  ini pernah bekerja sebagai Pramugara di Thai Airways selama 3 tahun. Kemudian ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mengikuti mimpinya untuk membuat film.
Ketika Chayanop masih menjadi mahasiswa Universitas, dia pernah menyutradarai beberapa film pendek dan salah satunya adalah SuckSeed, cerita tentang remaja yang membuat band musik Rock. Film pendek ini menarik perhatian Produser GTH, mr. Jira Maligool yang mengajak Chayano[ untuk menjadikan ‘SuckSeed’ film layar lebar.


Terinspirasi dari Buku Harian Masa Kecilnya 
Chayanop mendapatkan ide membuat film May-Who ini dari kehidupan pribadinya. “Saya suka menulis di Buku Harian. Saya tidak hanya menulis dengan kata-kata, tapi saya juga menggambar ilustrasi kartun.”
Ini semua berawal ketika Chayanop di kelas 8. Dia menyukai seorang gadis dan memulai untuk menggambar ilustrasi kartun tentang gadis itu. “Meskipun dia selalu berjalan melewati saya, imajinasi liar saya akan menggambarkan dia kemudian berbalik dan tersenyum kepada saya. Saya punya lebihd ari 10 buku harian yang penuh dengan cerit akartun. Pengalaman ini menjadi inspirasi saya untuk ‘Pong’, karakter utama dalam film ini.”
Pria yang lahir di tahun 1984 ini kemduian menceritakan idenya pada produser GTH yang juga mengembangkan ide pada karakter yang mereka beri nama ‘May’. “May, merupakan nama panggilan yang umum digunakan para perempuan di Thailand. Kami ingin May memiliki kekuatan listrik yang tidak biasa tapi menjadi biasa ketika orang lain menyebutkan namanya. Orang-orang akan bertanya, May-Siapa?” ujarnya.
“Kami melihat hubungan antara kedua karakter ini, Pong dan May, keduanya spesial dengan caranya sendiri tapi tidak puas dengan kehidupan mereka masing-masing. Kami menggabungkan dan mengembangkan kedua ide ini dan menjadikannya cerita ‘May-Who?’” tutur pria berkacamata ini.


Mengubah Gambar Menjadi Animasi
Menurut Chayanop, menjadi Pong, menggambar kartun untuk menunjukkan perasaan dan kisahnya, membutuhkan cara khusus agar penonton dapat melihatnya secara langsung, sebaliknya ceritanya sangat membosankan. Hal inilah yang membuat Chayanop dan GTH memutuskan untuk mengubah gambar menjadi animasi kartun. “Dengan cara ini penonton dapat menikmati dengan baik bagaimana liar dan menyenangkannya imajinasi Pong sebenarnya.”


Pesan Sutradara Untuk Penonton

“Setelah menonton film ini, saya ingin penonton agar memikirkan dan mengenali titik terkuat mereka. Meskipun kita hanya mempunyai satu hal yang baik, dan banyak hal buruk, kita tetap punya sesuatu yang baik tentang dirikita untuk dinilai. Film ini tidak hanya untuk remaja. Saya percaya penonton dari berbagai usia memiliki sesuatu untuk mengenang kembali masa lalu mereka. Setelah semuanya, masa SMA adalah masa di mana emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, kesepian dan cinta diperbesar oleh hormon kita. Kemudian, puncak dari semua itu murni dengan kepekaan kita dan anda akan mendapatkan resep yang tidak terlupakan. Itulah sebabnya, berapapun usia anda, anda masih dapat mengingat cinta pertama anda.”


Note : Tulisan ini juga diposting di web NontonJKT
           Diterjemahkan dari PresKit Film May-Who?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar