Kamis, 03 Desember 2015

Berbisnis dengan Model Bisnis Kanvas

Demi menyebarkan manfaat buat semua, kali ini gue mau sharing model bisnis yang gue dapet dari obrolan di grup Whatsapp. Buat yang punya usaha atau mau punya usaha bisa disimak, ya.

Dewasa ini, perusahaan-perusahaan menggunakan 1 model bisnis dalam mengontrol dan menjalankan usahanya. Yang akan gue bahas di sini adalah model bisnis yang dicetus oleh Alex Ostewalder, asal Kanada. Model bisnis ini diberi nama “Business Model Canvas (BMC)” atau Model Bisnis Kanvas.

Model Bisnis ini disebut Kanvas, karena kita bisa melihat semua lini kunci produk kita dalam 1 gambar mirip lukisan. Dalam BMC ini, kita bisa lihat jelas faktor-faktor kunci bisnis kita, sehingga kita bisa menentukan strategi bisnis yang tepat ke depannya. Tujuan utamanya jelas untuk efisiensi budget dan memperbesar profit.  

BMC ini terdiri dari 9 kolom kunci. Tugas kita tinggal mengisi tiap-tiap kolom sesuai dengan bisnis yang akan/sudah kita jalankan.
pic from strategyzer.com

Untuk menjelaskannya gue mau pake contoh pada usaha penyewaan kamera Go-Pro. Kita bahas dari sebelah kanan, ya.

1.    Customer Segment.
Segmen pasar mana yang mau kita sasar. 
Contoh: Mahasiswa dan pekerja, traveler, ABG gaul. Jadi, kita hanya fokus menawarkan ke orang-orang yang sesuai dengan yang kita tulis di kolom tersebut.

2.    Customer Relation
Cara kita maintain customer. 
Contoh: kita kasih diskon khusus tiap hari libur nasional, harga khusus untuk pelajar, sering ajak penyewa makan bareng, mentraktir penyewa rutin.

3.    Channels
Cara kita memasarkan produk. 
Contoh: ikut komunitas, ikut open trip, pasang iklan di kaskus atau media sosial.

4.    Value Proposition
Ini kolom paling penting, karena berisi nilai lebih apa yang mau kita tawarkan dari bisnis kita dibanding dengan kompetitor. 
Contoh: GoPro murah tanpa harus beli, atau Air Asia, yang terkenal dengan valpropnya low cost carrier misalnya.

5.    Revenue Stream
Cara kita memperoleh uang dari bisnis ini. 
Contoh: biaya sewa kamera, sewa perangkat.

6.    Cost Structure
Biaya yang kita keluarkan untuk menjalankan bisnis. 
Contoh: biaya membeli GoPronya, mentraktir teman calon customer, biaya maintenance GoPro, beli perlengkapan.

7.    Key Activities
Aktivitas kunci yang mempengaruhi keberhasilan bisnis. 
Contoh: browsing teknologi GoPro terbaru, browsing tren anak gaul.

8.    Key Resources
Sumber daya kunci buat bisnis, bisa berupa orang, material, infrastruktur. 
Contoh: menggandeng saudara sebagai investor, teman yang bisa bantu menjual bisnis kita.

9.    Key Partners
Suppliers atau vendor yang menjadi supply bisnis kita. 
Contoh: toko langganan beli kamera, service, dll.

Penggunaan Model Bisnis Kanvas ini sangat tidak dianjurkan menggunakan laptop atau komputer (digital). Dianjurkan menggunakan kertas, model kanvasnya diprint seukuran poster dan menggunakan post-it (manual).

Kenapa? Karena bisnis itu sifatnya terus bergerak, kalau menggunakan post-it kita bisa dengan mudah bongkar pasang.

Banyak perusahaan multinasional hingga internasional yang menggunakan BMC ini. Seperti ATM Bersama, atau kita juga bisa googling model bisnis yang digunakan Air Asia atau Apple sekalipun.


Contoh lain BMC. (pic from here)

Hampir semuanya menggunakan Model Bisnis Kanvas ini, selain karena mudah, pengaplikasiannya pun seru seperti bermain games. Bisnis harus fun juga, kan?


Dan sebaik-baiknya bisnis, ya bisnis yang dimulai. Karena seberat apapun teorinya, kalau gak ada eksekusinya, ya percuma. 

Jadi, ayo kita berbisnis! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar