Rabu, 18 Februari 2015

Sampai Kamu Yakin

“Sepertinya aku harus menjauh sejenak dari kamu, Ka. Aku hanya ingin meyakinkan diri aku. Bisa kan kamu gak hubungin aku dulu untuk beberapa saat?”
“Berapa lama, Ci?”
“Selamanya, Ka. Bisa?”

Raka masih tak habis pikir dengan apa yang ada di pikiran Kasih. Perbincangannya dengan Kasih beberapa waktu lalu masih terngiang jelas dalam benak Raka. Ia harus menjauhi Kasih? Untuk sementara mungkin ia bisa, itupun ia ragu. Tapi ini, untuk selamanya? Raka tak yakin ia bisa tanpa Kasih.

***

“Ci, jangan menjauh ya. Aku gak yakin bisa survive tanpa kamu. Aku tahu kamu gak mau nyakitin dia. Tapi....” Raka berhenti sejenak. Mengumpulkan oksigen dalam paru-parunya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya. “Tapi, apa kamu udah yakin sama dia, Ci?”

Kasih menunduk.
Tangan besar Raka menyentuh kedua pipi Kasih. Hangat.

“Kalau memang kamu masih ragu akan pilihanmu. Aku akan menunggu sampai kamu yakin, Ci” Raka menatap gadis berambut ikal dihadapannya.

“Aku tahu aku salah pernah ninggalin kamu. Tapi, aku sadar. Hanya kamu yang bisa nenangin aku. Cuma kamu, Ci” Raka membawa kedua tangan kasih mendekati bibirnya. Menciumi buku-buku jari Kasih dengan lembut.

“Aku butuh waktu, Ka.” Hanya itu yang mampu terucap dari mulut Kasih.


“Aku tunggu, Ci. Sampai kamu yakin.” Raka tersenyum hangat.

*** 


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com#TiketBaliGratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar