Genre : Laga, Drama
Pemain : Cornelio Sunny, Abimana
Aryasatya, Agus Kuncoro, Bima Azriel, Tika Bravani, Prisia Nasution, Donny
Alamsyah, Piet Pagau, Cecep A. Rahman, Tanta Ginting, dll.
Sutradara : Anggy Umbara
Produser : Arie K. Untung
Penulis Naskah : Bounty Umbara,
Anggy Umbara, Fajar Umbara
Perusahaan Film : FAM Pictures,
MVP Pictures
Durasi :125 menit
SINOPSIS
Mengambil latar belakang Jakarta
pada tahun 2036, begitu banyak terjadi perubahan. Negara sudah kembali damai
dan sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal berakhir di
Revolusi tahun 2026 lalu. Hak asasi manusia menjadi segalanya. Peluru tajam
sebagai senjata pembunuh sudah menjadi ilegal. Aparat cukup menggunakan peluru
karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih tersisa. Satu dilema yang
sangat menyulitkan, dimana beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan telah
menemukan bentuk perjuangannya untuk mengganti wajah demokrasi. Kemampuan bela
diri yang tinggi sangat dibutuhkan, baik oleh para aparat maupun para penjahat.
Alif (Cornelio Sunny), Lam
(Abimana Aryasatya) dan Mim (Agus Kuncoro) adalah tiga sahabat dari satu
perguruan silat yang dibesarkan bersama di sebuah pesantren bernama Al –
Ikhlas.
Alif yang keras dan lurus dalam
bersikap memilih menjadi aparat negara. Dia bertekad membasmi semua bentuk
kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orang tuanya. Lam yang menghanyutkan
menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan menjadikan
dirinya mata dari rakyat. Sementara Mim, memilih mengabdi pada agama dengan
tetap menetap di pesantren tersebut. Menjadikan dirinya sebagai manfaat untuk
sekalian alam dan menjaga utuhnya nilai-nilai aqidah agama di muka bumi ini.
Ketiganya dipertemukan kembali, setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom di
sebuah kafe.
Apakah yang akan dilakukan Alif
ketika bukti-bukti dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim bersama para
santri pesantren Al-Ikhlas?
Akankan Lam menemukan titik temu
untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya?
REVIEW
Alur cerita film ini mengalir tak
terduga. Banyak kejutan yang ditampilkan dalam film yang mengambil tema
distopia ini. Meskipun mengangkat issue
yang agak sensitif seperti menjadikan Agama sebagai kambing hitam, dunia
jurnalis yang kehilangan kebebasannya, namun tidak sedikit pesan moral yang
disisipkan dalam film berdurasi 125 menit ini. Aksi laga yang ditampilkan juga
memperkuat karakter setiap pemainnya.
Tidak hanya menampilkan konflik
politik dan agama, film karya Anggy Umbara ini juga menampilkan kisah romansa
Alif dengan cinta masa lalunya, juga dilema yang dialami Lam yang harus memilih
pekerjaan atau keluarganya.
Konflik yang dihadapi oleh tiga
sahabat, Alif, Lam, dan Mim ini dapat dilihat di Bioskop mulai 1 Oktober 2015
nanti.
Note : Tulisan ini juga diposting di web NontonJKT
Casino of the Dead: Slots for free or real money on the go
BalasHapusCasino of the 전라남도 출장안마 Dead: Slots 화성 출장안마 for free or real money on the 당진 출장마사지 go · Join. 포항 출장샵 -. ·. ·. 창원 출장마사지 ·. ·. ·. ·. ·. ·.. ·.