Merayakan perubahan usia dengan
pesta? Sudah biasa. Atau dengan mentraktir teman? Sudah biasa. Terus yang gak
biasa apa?
Diam-diam merayakan bertambahnya
usia dengan menjadi pengajar di Kelas Inspirasi (KI) Jakarta sambil ditemani
oleh suami tercinta seharian penuh dan juga dikelilingi orang-orang hebat yang
penuh energi positif, menurut gue adalah hal yang luar biasa.
Kelompok 17 KI JKT 4 (minus mas Fahmi, Irina dan Mba Nunu) |
Kenapa diam-diam?
Bukan karena gak mau traktir
teman-teman, sih. Tapi untuk beberapa tahun kebelakang ini gue emang lebih suka
gak ada yang tahu, gak ada yang ingat ulang tahun gue (kecuali orang terdekat),
dan merayakannya dengan cara gue sendiri.
Beberapa kali gue merayakannya
dengan bikin kuis di akun Twitter gue, @rulachubby yang berhadiah buku-buku kumpulan cerita pendek
yang ada karya gue. Tapi untuk tahun ini gue mau berbagi kebahagiaan dengan
anak-anak hebat di SDN 19 Pagi, Manggarai. Dengan ikut Kelas Inspirasi tentunya.
Dan memang teman-teman baru di
Kelompok 17 KI Jakarta 4 ini kebetulan juga gak ada yang tahu tanggal lahir
gue. Jadi gue merasa aman. Meskipun akhirnya mereka tahu di akhir, setelah
selesai acara, setelah berpisah. Padahal setelah selesai mengajar dari SDN 19 Manggarai kemarin, kita sempat ngumpul sambil ngopi cantik di Bakoel Kofie, Menteng, lho. Cukup
lama, ber-hahahihi. Saling menceritakan pengalaman masing-masing, tapi tetep ndak ada yang tahu. Heheh.
Kenapa Kelas Inspirasi?
Sebenarnya udah lama banget gue
mau ikut KI, baik yang di Jakarta, Bogor, Depok ataupun Bekasi. Selalu iri
setiap lihat postingan temen-temen di sosmed tentang kegiatan hebat ini. Tapi
selalu kandas karena lupa daftar terus. Baru inget pas udah penutupan. Hehehe.
Dan untuk tahun ini, pas gue lihat KI Jakarta akan diadakan berbarengan dengan
tanggal lahir gue, langsung aja daftar. Dan berharap banget terpilih untuk jadi
Pengajar Sehari di KI Jakarta 4 ini.
Dan, tahun ini gue beneran ikut
KI. Suatu pencapaian besar buat gue. Berani untuk mencoba menjadi pengajar,
untuk anak-anak SD yang luar biasa aktifnya.
Gue selalu merasa gak pernah bisa
ngajarin orang lain tentang sesuatu. Apalagi menjelaskan tentang profesi gue.
Fisioterapis. Masih banyak yang belum tahu apa itu Fisioterapi. Tapi, dengan
modal nekat, voilaaa... KI Jakarta 4, berhasil gue lewati dengan lancar.
Alhamdulillah.
Ditambah dukungan dari suami yang
bantuin persiapan baik materi dan moril, jujur kalo gak disupport suami, ada
kemungkinan gue mundur dari KI. Ditambah kesehatan gak stabil. Tapi Allah memang
Maha Baik. Atas izin Allah gue bisa ikut KI Jakarta 4 kemarin. Bisa merayakan
pergantian angka dengan pengalaman paling berkesan sepanjang 29 tahun usia gue. Iya, angkanya udah berubah jadi 29 sekarang. :)
Kesan gue ikut KI Jakarta 4?
Seru. Bahagia. Salut sama bapak
dan ibu guru SDN 19 Manggarai khususnya, dan seluruh bapak dan ibu guru di
seluruh Indonesia umumnya. Ternyata gak mudah untuk berada di depan kelas anak
usia SD dengan berbagai macam karakter dan keajaiban lain yang gue temuin
selama jadi pengajar seharinya KI.
Baru ngajar satu kelas aja suara
gue udah mulai serak-serak banjir karena harus teriak-teriak mengimbangi
anak-anak kelas tiga yang berisik ditambah suara pintu perbatasan rel kereta
dan commuterline yang lewat lumayan sering ini. Maklum, sekolah yang gue
datangi ini terletak di lantai tiga komplek sekolah di pinggir rel kereta
listrik yang menuju stasiun Manggarai.
That’s why gue salut dengan para
guru di sini. Anak-anak yang ajaib, lingkungan yang kurang kondusif, tapi
mereka tetap bisa memberikan pendidikan, pengajaran kepada murid-murid di sini.
Bersama para Guru SDN 19 Manggarai |
Awalnya gue memang sempat panik
dan kebingungan memikirkan pendekatan ke anak-anak hebat ini seperti apa? Materi
yang akan gue berikan apa? Dan lain lain secara teknis. Tapi akhirnya mengalir
begitu aja, loh. Lihat sekeliling kelas, lihat wajah-wajah innocent yang ada di
kelas tersebut, dan terjadilah. Perkenalan, bermain, membentuk kelompok,
berlomba memasang perban elastis, hingga tanpa disadari 35 menit waktu yang
diberikan sudah hampir habis. Dan itu terjadi di semua kelas yang gue datangi.
Dimulai dari kelas 4, lanjut
kelas 1, kelas 3, dan terakhir kelas 5 dengan beberapa kali jeda istirahat
tentunya. Hehe.
Keempat kelas yang gue datangi
kemarin meninggalkan kesan tersendiri buat gue. Masing-masing kelas punya
karakter sendiri.
Yang unik di kelas 1, jiwa
bermain mereka masih cukup tinggi. Gue lebih banyak bermain di kelas yang
isinya anak-anak mungil ini. Main Domikado. Dan seruuu. Oh iya, ada salah satu
anak di kelas 1 ini yang mengingatkan gue dengan film Little Rascal. Mirip sama pemimpin geng di Little Rascal
soalnya. Hehe.
Agak miripkan sama pemimpinnya Little Rascals. |
Nah kalau di kelas 5, sebenarnya
bisa agak serius. Tapi, karena gue masuk di jam terakhir, yang mana anak-anak
sudah mulai ngantuk, jadilah gue mencoba untuk main tebak-tebakan di awal
perkenalan gue sama mereka. Terus bikin kelompok lagi, melantai lagi. Berlomba
memasangkan elastis perban ke salah satu teman di kelompoknya, kemudian dilepas
lagi. Dan diakhiri dengan bermain UNO. Hehehe. Jangan salah, karena permainan
UNO ini gue jadi bisa lihat karater anak sebenarnya. Dan itu seru.
Ohiya, hampir di semua kelas, cara
gue berinteraksi dengan anak-anak dan memberikan materinya di lantai. Melantai
alias lesehan di bawah. Lebih seru. Berkumpul dengan mereka. Lebih merasa dekat
dengan anak-anak.
Nah, kalo masalah cita-cita, di
beberapa kelas gue menemukan cita-cita yang unik untuk anak SD. Di kelas 5 ada
yang bercita-cita menjadi ilmuwan, ahli kimia, bahkan pengusaha besar. Di kelas
6 ada yang bercita-cita menjadi pelukis. Kalau di kelas 3, ada yang ingin jadi
pemadam kebakaran. Salut!
Dinding Harapan. Yang ditempeli bangau origami dengan nama dan cita-cita tiap anak. |
Duh, ceritanya udah panjang aja.
Maaf ya. Memang gak akan ada habisnya sih kalau cerita tentang dunia anak-anak.
Heheh.
And now....
Big thanks to KI yang udah meloloskan gue untuk bisa ikut menjadi Inspirator di Hari Inspirasi yang berbarengan dengan hari lahir gue.
Dan gue juga sangat bersyukur atas
skenario yang Allah tulis buat gue hingga hari ini. Banyak pengalaman seru yang
lebih seringnya “nyentil” gue banget. Heheh. Selalu diingatkan untuk lihat
sekitar. Iqra!!
Masih banyak yang gak seberuntung gue. Masih banyak yang lebih
baik dari gue. Masih banyak orang-orang baik yang selalu memberi inspirasi,
menyebarkan energi positif di dunia ini. Masih banyak lubang, celah atau
kesempatan untuk berbuat kebaikan. Tapi, kita gak akan pernah tahu, masih
banyak kah waktu yang tersisa untuk kita berbuat kebaikan itu? Masih panjangkah
usia kita agar bisa ikut menyebarkan energi positif itu?
Jadi, kalau memang bisa kita lakukan
sekarang, kenapa harus tunggu nanti-nanti?
Just do what you wanna do!
Rula, Pamit!
Happy birthday Rula..i'm so happy to have you as my new friend..
BalasHapusMakasih bu dosenn. glad to have you as my new friend too :*
HapusHappy birthday Rula..i'm so happy to have you as my new friend..
BalasHapusSelamat ulang tahun teman baruku, senang berkenalan denganmu dan juga teman2 KIJKT4 lainnya.
BalasHapusTulisannya bagussss...
makasihh kang aditt. seruuu punya temen baruuuu. :)
Hapus