Hari Minggu, 10 Agustus 2014
kemarin, gue dan beberapa temen dari @NontonJKT nonton bareng 2 film sekaligus
yaitu Teenage Mutan Ninja Turtles dan Into The Storm di Epicentrum XXI, Kuningan.
Dan gue mau review filmnya, ah. Eh, tapi sebelum gue review kedua film di atas,
gue mau ngenalin @NontonJKT dulu nihh..
Komunitas yang menamakan dirinya
@NontonJKT adalah sekumpulan orang-orang yang hobi nonton. Banyak kan yang
hobinya nonton tapi males nonton sendirian? Nah si @NontonJKT ini jadi wadah
buat temen-temen yang hobi nonton tapi males nonton sendirian, alias senengnya
rame-rame. Biasanya sih untuk kaum jomblo, nih *digeplak segrup*.
Gue gabung di komunitas ini juga
belom lama, kok. Awalnya karena diajakin sama Uda Anest (@bejanawaktu), gabung
di grup whatsapp-nya dan udah beberapa kali ikut Nobar sama mereka. Kadang rame-rame,
tapi pernah juga cuma bertiga. Heheh. Seru lah.
Perkenalannya segitu aja kali
yaa.. Kalo kalian mau kenal lebih jauh dengan @NontonJKT ya tinggal follow aja
akun twitternya. *piss*
Now… the review…
1.
TEENAGE MUTAN NINJA TURTLES
Masih berkisah seperti film terdahulunya, mengenai empat ekor kura-kura yang bermutasi menjadi seukuran manusia reptil dan mereka berempat menggunakan keahlian bela diri mereka untuk memerangi kejahatan Shredder (Tohoru Masamune) beserta komplotannya (Foot Clan) yang ingin menguasai kota New York. Disamping itu mereka juga dibantu oleh reporter cantik April O'Neil (Megan Fox) dan kameramennya, Vern Fenwick (Will Arnett) dalam mencegah niat jahat dari Shredder. (Sumber : http://anaknonton.com/berita/internasional/item/1957-teenage-mutant-ninja-turtles-menjaga-imajinasi-masa-kecil-tetap-hidup )
Menurut gue, film Kura-Kura Ninja yang terdiri dari 4
Mutan Kura-Kura bernama Michelangelo, Raphael, Donatello dan Leonardo yang
dibesarkan oleh Tikus Mutan bernama Splinter ini lumayan bisa membuat gue
bernostalgia dengan keempat kura-kura yang jago bela diri tersebut. Terutama dengan
Michelangelo, one of my favorite, dengan sifatnya yang humoris dan sedikit
playboy juga hobi flirting *eh, fokus*.
Michelangelo (image from here) |
Dari segi cerita, lumayan lah. Meskipun gue masuk
theaternya telat 15 menit, tapi masih bisa nangkep isi filmnya. Yang ternyata
si ini itunya si kura-kura, terus si itu
kenal sama si ini. Dan lagi si anu yang jahat. *mencoba untuk ga spoiler jadinya gitu deh.
haha*. Kalo dari segi teknik filmnya mah udah keren. Sukaaaa.. Cuma emang
kurang berasa 3Dnya aja kmaren. tapi penasaran sama 4DX3Dnya, *eh*.
Tapi seru bisa bikin gue teriak-teriak lagi *maap
yaa yang kemarin duduknya di sebelah gue jadi keberisikan*. Adegan yang masih
gue inget adalah saat keempat kura-kura itu di dalem lift menuju rooftop yang
ada di lantai 54, si Michelangelo iseng mengetukkan senjata yang ia pegang
sehingga menghasilkan nada, yang kemudian diikuti oleh ketiga saudaranya hingga
menghasilkan irama musik. Intermezzo yang cerdas! Hehe..
2.
INTO THE STORM
Dalam rentang satu hari, kota Silverton porak-poranda oleh serangan tornado yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kebanyakan orang mencari perlindungan, sementara sekelompok pelajar malah berlari ke arah pusaran, berusaha mengabadikannya dalam sebuah dokumentasi. (Sumber : http://anaknonton.com/jadwal-film/internasional/sedang-tayang/item/1943-into-the-storm )
image from here |
Awalnya gue pikir ini film akan sama dengan Twister, film di tahun 1996 yang bercerita tentang beberapa ilmuwan yang mengejar tornado. Sama-sama mengejar tornado, dan sama-sama ada EF5, alias tornado terbesar sepanjang sejarah per-tornado-an. Cuma bedanya cara pengambilan gambarnya yang seperti film dokumenter. Dan tekniknya yang lebih canggih, jadi penonton seperti merasakan si Tornado tersebut *padahal gue nonton 2D loh, Dolby Atmos, sih. Hehe*. Dari segi cerita juga beda, meskipun agak gak nyambung dan tetep ada kisah kasih di sekolahnya, tapi mayan lah.
image from here |
Dan alurnya. Saat awal film mulai, prolog, kemudian dikasih tornado, relaks lagi cerita biasa, tornado lagi, relaks lagi, tornado lagi. Ya, seru deh. Yang keren itu saat si tornado menghisap api, hingga apinya menjalar ke atas. Dan pas si Pete dan tank-nya *yang gue lupa itu tank dikasih nama siapa* kebawa tornado sampe ke atas, pemandangan langit yang indah dan kemudian terjun bebas ke bawah. Gue aja sampe nutup mata karena ngeri. Dan pegangan kursi karena berasa seakan-akan gue lagi naek wahana halilintar di Dufan. Hehe. Dan seperti biasa masih tetep berisik si guenya. Cuma di film ini gue lebih sering nutup mulut pake tangan biar gak teriak. Kasian yang duduk di sebelah gue, pasti keberisikan banget. *piss*.
Baiklah sekian tulisan gue yang absurd ini. Semoga gak spoiler deh, ya. Hehe.
See yaa di #NobarJKT berikutnyaaaaa.....
with @NontonJKT |
nama "tank"nya itu titus. bisa menahan tornado dengan kecepatan 170KmH berkat adanya "jangkar" memiliki atap yang dapat dipakai berputar 360 derajat.
BalasHapussekian
nah iya, Titus.. kmaren gue ingetnya Titis, masa.. *Titisan dewa tornado *halah
Hapus