Rabu, 17 Juni 2015

Malaikat Jahat Vs Malaikat Baik

"Gina, namanya Gina." berulang kali Adit mengucapkan nama perempuan cantik yang notabene sepupu dari sahabatnya, Rian.

Malaikat Jahat : Perempuan penyuka warna biru itu bernama Gina, Bro. Sikat, Bro
Malaikat Baik: Tapi menurut informasi dari Rian, Gina sudah memiliki kekasih, Sobat. Mundur aja deh.
Malaikat Jahat: Pacarnya gak satu sekolah ini kan? Udah lah, lanjut aja PDKTnya, Bro.
Malaikat Baik: Jangan Sobat, Jangan pernah jadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. 

"AAARGGGHHH" teriak Adit dari balik bantal berwarna merah lambang klub sepak bola favoritnya. berusaha mengusir kedua malaikat yang sedang berdebat di atas kepalanya.

Malaikat Jahat: Gina begitu mempesona, Bro. Bibirnya yang sensual. Bodynya, Bro.. Beuh... 
Malaikat Baik: Cari yang lain aja, Sobat. Masih banyak kok perempuan cantik yang jomblo. 
Malaikat Jahat: Ya tapi belum tentu mereka mau sama bos kita, ini.

"Belum tentu juga Gina mau sama gue" Adit bermonolog.

Malaikat Jahat: Kalo dilihat dari perkenalan tadi, sih, dia tertarik sama lo juga, Bro. Matanya itu loh. Beuhh.
Malaikat Baik: Dia cuma berusaha sopan aja sobat. 

"Udah. Udah. Kalian gak usah berantem. Gue udah memutuskan untuk ...." Adit menggantung kalimatnya.

Malaikat Jahat: mau lanjut PDKT-in Gina kan, Bro? 
Malaikat Baik: Cuma mau temenan sama Gina aja kan, sobat? Jangan mau jadi orang ketiga ya, sobat.

 Adit bangkit dari kasurnya. Beralih dari posisi tiduran ke posisi duduk, kemudian mengepalkan tangan kanannya.

"Gue udah memutuskan untuk temenan aja sama Gina." Adit meyakinkan dirinya lagi.

Malaikat Baik sudah joget-joget mengelilingi si Malaikat Jahat yang terduduk lesu melihat Bosnya menyerah begitu saja.

"Teman yang menyukai secara diam-diam" lanjut Adit dengan suara terbata.

Malaikat Baik dan Malaikat Jahat kemudian pergi meninggalkan Adit sendirian.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

 

Gina dan Adit

Telat. Lagi-lagi dia telat masuk sekolah. Adit masih saja memperhatikan sosok perempuan yang baru saja melewati Pak Parno, Satpam yang menjaga gerbang masuk sekolah. Perempuan berambut hitam sebahu dengan sepatu kets biru itu berhasil membuat Pak Parno membiarkannya masuk ke dalam sekolah. Yang Adit tahu, Pak Parno termasuk salah satu satpam sekolah yang paling disiplin.   

“Hayo, ngapain ngeliatin keluar terus?” seseorang menepuk pundak Adit dari belakang. Teman sebangkunya, Rian mengganggu keasyikan Adit memandang perempuan bersepatu biru tadi.
“Ngagetin aja lo” Adit langsung membalikkan posisi duduknya yang semula menghadap ke jendela.
“Yan, kok bisa ya cewek itu berhasil ngelewatin Pak Parno? Satpam killer gitu. Gak pake sepatu item lagi.” Adit menunjuk ke arah gerbang sekolah.
“Cewek mana?” Rian mendongakkan kepalanya keluar jendela kelas. Mencari-cari sosok yang dimaksud sahabatnya itu.
“Gina maksud lo? Itu kan anak baru. Baru masuk seminggu lalu kayaknya” ujar Rian. “Kelas sebelah tuh. Sepupu gue” lanjutnya lagi.

***
Lagi-lagi dia melihat ke arahku. Ada yang aneh ya dengan penampilanku saat ini? Gina membenarkan kemeja putihnya, kemudian rambutnya. Salah tingkah.

Aduh, orangnya ke sini lagi. Sama Rian pula.  


“Gin, kenalin. Ini Adit. Temen sebangku gue.”

Gina hanya menganggukkan wajahnya kemudian senyum. Rian mendekati wajah Gina, kemudian berbisik. 

"Adit maksa minta dikenalin sama lo. kayaknya dia suka sama lo deh" 

Seketika ada ada kupu-kupu beterbangan dalam perut Gina. memancarkan rona merah di pipi manisnya.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Mengenal Cerebral Palsy

Rabu, 17 Juni 2015.

Ada seorang wanita paruh baya, dengan garis keriput menghiasi kulit kecokelatan di wajah tirusnya, yang sedang menggendong anak perempuan berbaju pink dengan rambut dikuncir dua, sedang berjalan agak tertatih. Wanita tersebut kemudian berhenti sejenak di tangga, yang biasa digunakan untuk menaiki kereta, untuk menaruh tasnya dan membenarkan posisi gendongan anak yang bahkan mungkin bila diposisikan berdiri, hampir sama tinggi dengan wanita paruh baya itu.

Ya, itulah pemandangan yang gue lihat dari balik gerbong commuterline yang berada di peron tiga stasiun manggarai pagi tadi. Pemandangan yang sempat memunculkan bendungan di pelupuk mata gue.

Sebenernya ini bukan kali pertama gue melihat pemandangan seperti itu. Beberapa waktu yang lalu. Agak lama memang. Gue pernah melihat wanita paruh baya tersebut, dengan anak perempuan yang sama, di stasiun Cikini. I guess, mereka adalah nenek dengan cucunya. Nenek yang sedang mengantarkan cucunya, anak perempuan berambut pendek, yang menggunakan sepatu khusus. Sepatu AFO (Ankle Foot Orthosis), sepatu yang digunakan untuk memperbaiki postur kaki. Dan lagi-lagi gue menebak she is CP. Iya, dalam sekali lihat kondisi anak perempuan yang selalu digendong wanita paruh baya tersebut, gue udah bisa nebak kalo anak perempuan tersebut dengan Cerebral Palsy.

Sesaat terlintas dalam benak gue. Orangtuanya mana ya? Kok neneknya yang nganter? Oh, mungkin orangtuanya sibuk kerja, dan yang bisa nganterin neneknya.

Itu sepenggal cerita gue.

Oiya, pasti masih ada yang belum tau apa itu Cerebral Palsy. Dalam postingan kali ini gue akan cantumin penjelasan tentang Cerebral Palsy yang gue ambil dari beberapa sumber. (sumber  artikel terlampir)

Here we go..

Cerebral Palsy (CP) adalah kelompok penyakit gangguan saraf yang dialami oleh bayi dan anak-anak. Gejala penyakit ini ada yang sudah dapat dilihat sejak usia sangat dini, namun ada juga yang terlihat hingga usia bertahun seiring dengan pertumbuhan anak.

Atau dalam bahasa ilmiahnya...

Cerebral palsy adalah keadaan kerusakan jaringan otak permanen, tidak progresif yang terjadi pada usia muda (sejak dilahirkan) dan merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran klinis yang menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastik dan kelainan mental. Istilah Cerebral Palsy merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan gerakan, postur tubuh, dan tonus yang bersifat non progresif, berbeda-beda kronis dan akibat cedera pada sistem saraf pusat selama awal masa perkembangan. (Arief M, 2003; Johnston MV, 2007).

CP bisa disebabkan oleh cedera otak yang sedang terjadi pada saat:
  •           Bayi masih berada dalam kandungan
  •           Proses persalinan berlangsung
  •          Bayi baru lahir
  •          Anak berumur kurang dari 5 tahun

Tapi kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.
10-15% kasus terjadi akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama dan segera setelah bayi lahir.

Bayi prematur sangat rentan terhadap CP, kemungkinan karena pembuluh darah ke otak belum berkembang secara sempurna dan mudah mengalami perdarahan atau karena tidak dapat mengalirkan oksigen dalam jumlah yang memadai ke otak.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:
  •   Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi baru lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak.
  •    Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis, meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat).
  •   Cedera kepala karena hematom subdural  
  •     Cedera pembuluh darah.


Menurut Fisioterapis khusus Cerebral Palsy, Ibu Nawangsasi Takarini, tanda-tanda CP antara lain: 
  1. Kelainan motorik yang dapat diketahui pada tahun pertama setelah kelahiran. Saat lahir, biasanya terlihat lemah dan terkulai.
  2. Bayi normal ketika diangkat dengan posisi menghadap ke bawah, kepala dan punggungnya segaris. Sedangkan yang menderita CP akan terkulai ke bawah sehingga antara kepala dan kaki seakan membentuk huruf U.
  3. Bayi yang lahir dengan tanda-tanda kerusakan otak akan kesulitan bernapas, tubuh terkulai dan tubuhnya membiru.
  4. Selama masa tumbuh kembang, anak dengan tanda cp lambat meneggakkan kepala, duduk dan bergerak dibanding anak-anak normal. Kemudian sangat jarang menggunakan kedua tangannya.
  5. Tubuh bayi dengan CP cenderung kaku. Bayi bisa menangis dalam jangka waktu lama atau bisa sangat diam dan hampir tidak pernah menangis atau tersenyum.
  6. Bayi juga kesulitan berkomunikasi, terlambat bicara, atau bahkan kesulitan berbicara. Ini karena ada gangguan di otot. CP menyerang saraf motorik. Soal kecerdasan, mereka tidak ada bedanya dengan anak normal.
  7. Wajah mereka terlihat aneh karena ada kelemahan otot wajah. Ada juga yang terus-menerus mengeluarkan air liur karena tidak bisa mengontrol dan kesulitan menelan.  

 
pic from here 
Penanda awal yang paling sering terlihat adalah:
  •          Terlambatnya anak dalam mencapai kemampuan dasar yang harus dicapai pada bulan-bulang atau tahun-tahun kehidupannya. Kemampuan dasar yang dimaksud adalah seperti kemampuan menggulingkan tubuhnya, kemampuan untuk duduk, merangkak, dan juga berjalan.
  •          Terkadang sulit bagi kita untuk melihat keterlambatan yang terjadi, oleh sebab itu penting bagi orangtua untuk secara rutin memeriksakan anaknya ke dokter. Jika memang terjadi keterlambatan, dokter dapat melakukan penilaian dan pemantauan lebih lanjut untuk menentukan apakah betul keterlambatan yang terjadi mengarah pada CP ataukah masih dalam jangkauan normal.


CP dibagi menjadi 4 kelompok :

pic from here
  1. Tipe Spastik (50% dari semua kasus CP), otot-otot menjadi kaku dan lemah. Kekakuan yang terjadi bisa berupa:  Kuadriplegia (kedua lengan dan kedua tungkai), Diplegia (kedua tungkai), Hemiplegia (lengan dan tungkai pada satu sisi tubuh)
  2. Tipe Diskinetik (Koreoatetoid, 20% dari semua kasus CP), otot lengan, tungkai dan badan secara spontan bergerak perlahan, menggeliat dan tak terkendali; tetapi bisa juga timbul gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan emosi menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan menghilang jika anak tidur. 
  3. Tipe Ataksik, (10% dari semua kasus CP), terdiri dari tremor, langkah yang goyah dengan kedua tungkai terpisah jauh, gangguan koordinasi dan gerakan abnormal.
  4. Tipe Campuran (20% dari semua kasus CP), merupakan gabungan dari 2 jenis di atas, yang sering ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan koreoatetoid.  
pic from here
                                   
pic from here

Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada CP: Kecerdasan di bawah normal, keterbelakangan mental, kejang / epilepsi (terutama pada tipe spastik), gangguan menghisap atau makan, pernapasan yang tidak teratur, gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk, berguling, merangkak, berjalan), gangguan berbicara (disartria), gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kontraktur persendian, gerakan menjadi terbatas.

CP tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur hidup. Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin.
Pengobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa: Terapi fisik (Fisioterapi), Braces (penyangga), Terapi Okupasi, Bedah Ortopedik, Terapi Wicara, dll.

Sebagian besar kasus CP tidak dapat dicegah, meskipun dengan upaya terbaik orangtua dan dokter. Tapi, jika anda hamil, anda dapat mengambil langkah-langkah ini untuk tetap sehat dan meminimalkan kemungkinan komplikasi kehamilan:
  1. Pastikan anda diimunisasi. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit seperti rubella dapat mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan otak janin.
  2. Jaga kondisi tubuh. Semakin sehat kondisi tubuh menuju kehamilan, semakin kecil kemungkinan akan mengalami infeksi yang dapat mengakibatkan CP.
  3. Carilah perawatan awal dan berkesinambungan pra-lahir. Rutin melakukan kunjungan ke dokter selama kehamilan adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko kesehatan untuk ibu dan bayi yang belum lahir. Periksa ke dokter anda secara teratur dapat membantu pencegahan kelahiran prematur, berat lahir rendah dan infeksi.
    Nah, sudah mulai mengenal tentang Cerebral Palsy, kan?  
    Semoga artikel ini bermanfaat ya. 
    
    Regrads, 
    Rula 

    Sumber :