Kamis, 29 Agustus 2013

Jalan Itu...


taken from here


Jalan itu…
Jalanan berlapis aspal kelabu yang diapit sebuah warung juga beberapa rumah di sisi kanan dan juga pagar bambu yang tertutupi oleh tanaman Jarak liar di sisi kiri. Ya, aku rasa itu memang pohon jarak.

Jalan itu…
Meskipun aku tidak pernah melalui jalan yang lebarnya hanya cukup untuk satu mobil itu dengan kamu, tapi aku selalu menengok, melihat ke arah jalan itu setiap aku melewatinya.

Jalan itu…
Kita memang tidak punya kenangan di sepanjang jalan tanpa ujung itu. Tapi selalu berhasil membuat kepalaku menoleh. Iya, selalu menoleh.

Jalan itu…
Selalu mengingatkanku akan kamu. Kamu yang entah sekarang dimana. Kamu yang entah masih ingat aku atau tidak. Kamu yang selalu kusebut dalam doa-doa ku.

Jalan itu…
Ya, itu jalan menuju rumah orang tua mu, begitu katamu dulu.

Jalan itu…
Jalan menuju rumah tempatmu tumbuh. Rumah yang hanya seminggu sekali kau datangi, sekedar melepas rindu dengan Ibu dan adikmu.

Jalan itu…
Aku selalu berharap bisa melihatmu berdiri di salah satu sisi jalan itu, sisi yang terjauh. Mungkin. 

Jalan itu…
Akankah membawaku padamu?