Kamis, 02 Mei 2013

Gusi yang Hobi Berdarah

Gue mau cerita, yaa

Beberapa hari ini gue ngerasa nyaman banget sama kondisi mulut gue.

Padahal, biasanya gue suka parno sama gusi gue yang suka berdarah tiba-tiba. Nggak ada angin, nggak ada ujan, tiba-tiba berdarah. Kadang sih emang suka berdarah pas lagi sikat gigi. Mungkin, karena gue nyikat giginya terlalu bersemangat, kali yaa. Tapi, beberapa kali gue juga suka nemuin noda darah di bekas makanan yang gue gigit. Asli horor! Awalnya gue pikir wajarlah gusi berdarah, karena ada beberapa gigi gue yang bolong juga, atau karena sikat gigi yang gue pake terlalu keras untuk gigi dan gusi gue yang lembut (#eh). Tapi, karena udah terlalu sering ngalamin gusi berdarah tidak hanya saat menyikat gigi, sempet panik juga gue. Ngeri kena penyakit apa gituu yang serem-serem.. (iiihh.. amit-amit). 

Selama ini, gue berusaha banget rajin sikat gigi, minimal 2 kali sehari. Pagi dan malam sebelum tidur (kalo nggak ketiduran itu juga, hehehe (^_^)v). Nyikat giginya juga nggak terlalu kenceng, sikat gigi pun gue pilih yang lembut. Tapi, ternyata nggak ada perubahan. Gusi gue tetep aja berdarah. Nggak nyaman deh. Soalnya mulut gue juga jadi gampang mengeluarkan aroma-aroma nggak enak gitu. Risih. Apalagi kan kerjaan gue berinteraksi dengan pasien. 

Sampai suatu hari, gue di telepon sama MomSil (@Justsilly). MomSil ngajak gue dateng ke Blogger Meet-Up bareng Parodontax. Katanya sih akan ada diskusi mengenai #GusiSehat. Kebetulan banget, gusi gue yang hobinya berdarah ini emang harus secepatnya diberesin. Ngeri tambah parah. 

Setelah meminta izin senior untuk nggak masuk kerja (tukeran lembur), jadilah gue dateng ke Torino Osteria Cafe di Jl. Gunawarman, hari Sabtu, 27 April 2013 kemarin. Tempatnya cozy, enak buat hangout, makanannya juga enak-enak. (Oke, fokus ke diskusinya). Di sana udah ada beberapa blogger yang juga diundang untuk diskusi #CeritaGusiSehat bareng Parodontax.


drg. Yudha Rismanto & Lody Lukmanto dari GSK

Salah satu pembicara diskusi #CeritaGusiSehat ini adalah drg. Yudha Rismanto, Sp. Perio yang menjelaskan dengan detail mengenai gusi. Gusi yang sehat itu berwarna pink, stabil, memiliki struktur ujung gusi yang baik, tidak ada pendarahan dan nyeri. 

Gusi Sehat

Di dalam mulut itu ada yang namanya Plak (Dental Plauqe) yang memang akan selalu ada karena terbentuk dari air liur yang didalamnya terdapat bakteri jahat. Bakteri didalam Plak ini akan selalu "matang" setiap 12 jam. Itu kenapa menyikat gigi harus dilakukan minimal 2 kali sehari. Untuk membersihkan Plak yang menempel di sela-sela antara gigi dan gusi. Karena kalo si Plak ini nggak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk di sela-sela gusi, bisa menyebabkan peradangan pada gusi, atau bahasa kerennya Ginggivitis. Selain menyebabkan radang gigi, si Plak ini kalo semakin menumpuk dan mengeras, dia akan menjadi karang gigi, dan ini juga salah satu penyebab aroma-aroma tak sedap di mulut. 

ini yang disebut Plak 

Nggak hanya itu, ginggivitis atau radang gusi ini juga bisa menyebabkan penyakit lain, loh. Misalnya aja Meningitis, Sinusitis, dan lain-lainnya. Kok bisa? Bisa lah. Bakteri-bakteri jahat yang terdapat didalam Plak ini bisa berjalan kemana-mana melalui aliran darah. Apalagi kalo ada peradangan di Gusi, jalan pintas buat si bakteri jahat untuk jalan-jalan, tuh. Karena yang terdekat dengan mulut itu kan hidung dan kepala (otak), jadi ada kemungkinan orang yang terkena ginggivitis dan tidak segera diobati akan terkena dua penyakit diatas. (jangan sampeee, Ya Allah..)

Umm.. Gue jadi inget kata-kata dokter waktu gue berobat gara-gara sinusitis gue kumat. "Ini kamu kena sinusitis karena dua gigi atas kamu bolong tuh. Harus segera di cabut, biar nggak tambah parah". Whuahh.. Ternyata bener!  *Makin horor*

Nah, yang jadi masalah adalah sebagian besar pasta gigi yang di jual di pasaran itu lebih mengutamakan kesehatan gigi, tidak dengan gusi. 

Karena itu, di sela-sela diskusi, drg. Yudha berpesan, "Jadi lah konsumen yang cerdas. Lihat bumbu yang digunakan pada kemasan pasta gigi setiap kita akan membeli pasta gigi. Cari yang ada tulisan Sodium Bicarbonate" (yaa, kurang lebih seperti itu kata-katanya). Sodium Bicarbonate yang juga dikenal dengan nama Baking Soda ini ternyata bagus untuk membersihkan si Plak yang menempel di sela-sela gigi, loh.



Dan pasta gigi Parodontax ini mengandung si Sodium Bicarbonate, ini.. Yeayy! Selain itu, Parodontax ini memang lebih memfokuskan diri untuk menyehatkan gusi. Paradontax memiliki formula yang mengandung 70% bahan-bahan khusus yang terdiri dari garam mineral dan ekstrak herbal, sehingga memberikan cita rasa pasta gigi yang unik. Nggak cuma itu, sejak 1937 Parodontax merupakan satu-satunya pasta gigi yang mengutamakan kesehatan gusi. Finally! Keren, nggak tuh?

Nggak percaya?

Sejak ikut diskusi #CeritaGusiSehat bareng Parodontax, gue jadi penasaran sama khasiat si pasta gigi untuk gusi ini. Jadinya, gue mulai ganti pasta gigi gue dengan Parodontax dan rajin sikat gigi 2 kali sehari. Awalnya sih gue ngerasa aneh sama rasanya. Kayak minum air laut, Asinnnn.. Ya, mungkin karena kandungan garam mineralnya itu ya. Tapi, after that, gue ngerasa nyaman banget di mulut. Terasa kesat bersih di gigi. 

Honestly, ini baru hari ke-5 gue pake Parodontax. Tapi, gue udah nggak pernah nemuin bercak darah disetiap makanan yang habis gue gigit. Dan gue juga jadi lebih pede, ngerasa yakin banget kalo mulut gue terhindar dari aroma-aroma nggak enak. Gimana kalo gue udah pake Parodontax ini lebih dari 14 hari, ya? Pasti gusi gue lebih sehat lagi, deh! *terlanjur cinta sama Parodontax*


Seriously, kalian semua harus coba. Parodontax ini udah ada kok di supermarket-supermarket. Ada 2 variant, bentuk pasta (yang merah) dan bentuk gel (yang hijau). Nggak akan nyesel deh. Apalagi kalian yang punya masalah di Gusi kayak gue. Trust me, it works! *eh, itu tagline siapa yah? hehe*

Masih ragu juga? Coba deh cek timelinenya @ParodontaxID, kalian juga bisa loh tanya-tanya seputar masalah Gusi Berdarah di akun itu. ((^_^)v

Last but not least, mau bilang "makasihh banget untuk MomSil yang udah ngajak akuu ke acara Parodontax Blogger Meet-Up ini. Akhirnya aku menemukan solusi untuk Gusi aku yang hobi berdarah ini, Mom :')"

Nanti, gue bakal update lagi kesan gue pake Parodontax ini.


Bersama teman-teman blogger

Waitt me, yaaa

Salam #GusiSehat
(^,^)v








My Apology Letter

Dear Kalian,

Hai, apa kabar kalian?

Iya,  kalian semua.. 

Kalian semua yang kenal sama saya. Kalian yang sering ataupun pernah berinteraksi dan berkomunikasi dengan saya. Kalian yang pernah merasa kecewa dengan saya. Kalian yang mungkin pernah merasa tersinggung atapun tesindir dengan ucapan juga perbuatan saya. Kalian yang mungkin segan berbicara langsung pada saya karena takut membuat saya tersinggung, tetapi akhirnya malah bergunjing tentang keburukan saya, dibelakang saya. Kalian semua yang merasa kesal dan terganggu karena keberadaan saya disekitar kalian. Kalian semua yang nggak bisa saya sebutkan satu persatu.

Melalui tulisan ini, saya ingin meminta maaf pada kalian semuanya. 

Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Saya yang mungkin pernah berkata kasar dan tak sopan pada kalian sehingga membuat kalian marah, kecewa dan tersinggung akan sikap dan perkataan saya itu. Saya yang mungkin pernah dan selalu merepotkan kalian setiap saya berada di sekitar kalian. Saya, yang mungkin selalu menjadi pengganggu dalam hidup kalian. Seperti hama, benalu, parasit, atau apapun sebutan kalian untuk saya. Saya, yang mungkin tidak pernah kalian harapkan untuk berdekatan dan berinteraksi dengan kalian. Saya yang seperti virus menular dan harus di hindari oleh kalian. Ahh.. 

Sebegitu hinanya kah saya dimata kalian?
Seberapa banyak lagi kesalahan saya pada kalian, yang saya mungkin tidak sadar pernah melakukannya?
Bisakah kalian memberi tahu saya, kesalahan saya yang lainnya?

Saya hanya manusia biasa, yang memang sering lupa, sering khilaf akan apa saya yang pernah saya lakukan. Saya butuh ditegur jika saya melakukan kesalahan. Bukan didiamkan, dikucilkan, dijauhi, ataupun disindir. Bukan... Saya butuh ditegur. Saya butuh dikritik!

Saya tidak butuh pujian, apalagi pujian palsu yang hanya sekedar basa-basi. Saya tidak butuh itu. Saya hanya butuh ditegur, dikritik. Itu saja.

Sekali lagi, saya meminta maaf kepada kalian semua. Atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat. Atas segala kekacauan yang terjadi karena saya. Maaf.. 

Mungkin cuma kata maaf yang bisa saya ucapkan. 
Tapi, saya tetap butuh kritik dari kalian, secara pribadi. Agar saya tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Saya sangat menghargai kalian yang mau dan berani menyampaikan kritikan kalian pada saya. 

Sekian, 
Terima Kasih

Rula