Jumat, 15 Februari 2013

Masih Tentang Kamu...

Dear Kamu,

Apakah kamu percaya kalau Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita minta?

Aku percaya..

Seperti tadi pagi, disaat aku sedang butuh asupan energi baru, Allah memberikannya untukku. Walaupun hanya suatu kejadian, berpapasan dengan Kamu lagi.. Surpraise! 

Tadi pagi, saat berjalan menuju jalan raya depan komplek, seperti biasanya, aku sempat terpikir "Hari ini ketemu kamu lagi nggak ya, seperti hari rabu?" yang aku kurang yakin kalau jawabannya "Iya" karena, aku berangkat dari rumah lebih pagi dari hari Rabu kemarin. Dan ternyata, mata minus yang juga silinder ini mengangkap sosok seperti kamu dengan motor matic hitam kesayanganmu itu. Dan lagi-lagi kamu yang menyapaku terlebih dahulu, dengan klaksonmu.

Maaf, aku hanya ingin meyakinkan bahwa penglihatanku yang kurang ini tidak salah lihat. Kamu, dengan helm dan masker hitam yang menutupi wajahmu, yang aku yakin tetap tersenyum. Jaketmu. Jaket kesayanganmu itu yang paling aku hapal. Yang membuat aku yakin bahwa itu Kamu. 

Dan seperti janji aku sebelumnya, jika bertemu lagi dengan kamu aku akan berikan senyum termanis ku. Iya, tadi aku sudah memberikan senyum termanisku. Yang kemudian membuat kedua pipiku terasa hangat. Mungkin, jika ada yang melihatku tadi pasti heran dengan perubahan di wajahku yang bersemu merah. 

Ah, sayangnya kita tidak searah. Kita selalu berlawanan arah. Aku ke Timur dan kamu ke Barat.

Tapi itu sudah cukup. Cukup membuatku merasakan indahnya pagi ini. 

Terima kasih Tuhan atas surpraise pagi ini. Engkau selalu tahu yang aku butuhkan.. 


Aku yang masih merindumu

(^_^)
xoxo 

Rabu, 13 Februari 2013

Kamu... Iya, Kamu!

Dear Kamu...

Kapan terakhir kita bertemu muka?
Kapan terakhir kita jalan bersama?
Kapan terakhir kita berkomunikasi?

Jawabannya aku tidak ingat...
Sepertinya sudah lama... Lebih dari sebulan, mungkin?

Ahh...

Hari ini, lebih tepatnya pagi tadi. Disaat suasana hati yang kacau dengan wajah muram dan mulut bersungut-sungut kesal karena ulah adikku yang mengacaukan pagi ketiga belas di bulan Februari, yang katanya bulan penuh cinta ini, aku menemukan kamu.


Feels like déjà vu   


Kamu, dengan motor matic hitammu. Wajah yang di tutup dengan masker dan helm yang selalu setia menemani perjalananmu itu.

Aku, dengan jaket hitam kesayanganku serta ransel berwarna krem yang selalu setia membawa perlengkapan perangku, berjalan kaki menuju jalan raya depan komplek perumahan.

Kita berpapasan di depan gedung sekolah, tempat kita menimba ilmu dulu...

Ah iya, Kamu yang menyapa aku lebih dulu dengan membunyikan klakson motormu itu. Kamu menoleh sekilas, mata elangmu memancarkan senyum. Aku yakin dibalik masker hitam tersebut bibirmu pun membentuk senyum termanis yang kamu punya.

Aku pun tersenyum, sekedarnya. Karena aku hanya mencoba sopan kepada orang yang menyapaku dengan tersenyum. Maaf, tadi suasana hati ku terlalu kacau. Dan aku baru sadar bahwa sosok yang menyapaku dari atas motor matic tersebut itu Kamu.

Tersadar setelah kamu berlalu. Setelah ku tengok lagi ke belakang, ke arah mu melajukan motor hitammu itu. Baru aku tahu itu kamu, dari jaket yang kamu kenakan.

Ah....

Andai kejadian tadi bisa aku ulangi. Ingin kuberikan senyuman termanis untuk mu. Untuk mengawali hari mu.

Aku, yang selalu merindumu..

(^_^)