Senin, 29 Oktober 2012

Kamu...

Dear Kamu...


Walaupun badan dan mata agak sedikit ga beres hari ini.. Tapi, aku senang... Akhirnya bisa ketemu kamu walau sekilas.. Bisa ngobrol sama kamu walau hanya di dunia maya... Setidaknya, aku bisa melampiaskan rasa rinduku padamu.. :))


Ihhh, jadi tambah kangen deh yaa.. Kan tadi udah liat sekilas.. Tadi kamu juga sempet dadah2 ke akuu kan? Padahal kamu lagi ngendarain motor. Tadi kamu ngenalin aku yaa, padahal kan aku pake masker buat nutupin hidung dan mulutku dari polusi kendaraan. Kamu juga pake helm :)). Iya, karena helm dan penutup kepalamu itu, aku harus memicingkan mata. Meyakinkan penglihatanku, bahwa yang aku lihat itu kamu! Ditambah dengan mata minus dan silindris, semakin sulit aku mengenali kamu dari balik helm itu. Hanya mata elang dan alis tebalmu yang aku hapal. 

Ya, tatapan Mata itu... Takkan pernah aku lupa... Senyuman yang tersembunyi dari balik penutup kepala itu, aku yakin kamu tersenyum tadi. Tersenyum sambil melambaikan tangan padaku, disaat jalanan macet, dan kamu harus berkonsentrasi dengan setang motor bebekmu. Tetapi kamu masih sempat menengok ke arahku yang sedang berjalan di trotoar, berbalik arah denganmu. :))

Kamu ingat nggak, kapan terakhir kita ketemu? Ah, sepertinya sudah lama.. Sebelum aku ke Bali kan? Ya, terakhir kita ketemu itu pas kondangan sahabat kecil kita di Bogor. Hanya kamu dan aku yang datang siang itu, kemudian ada yang menyusul. Sahabat kecil kita saja berpikir kalau kita ini sepasang. Mungkin karena kita datang hanya berdua yaa.. 

Iya, kita memang sepasang sahabat.

Setelah dari Bogor, kamu mengantar aku ke Stasiun Tanjung Barat, ya aku akan naik kereta menuju tempat kerja. Saat itu, kamu menawarkan untuk mengantarku sampai Stasiun Kalibata, sekalian menuju tempat kondangan kamu berikutnya.. tapi, aku tetap minta di turunkan di Stasiun Tanjung Barat. iya, selain karena aku sudah hapal jam keretanya, aku takut telat.

Ah kamuu.. terkadang membuat aku salah tingkah.. 

Saat aku bilang kalau BBku rusak, kamu bilang "Yah, kita nggak bisa BBMan lagi dong?" 

Iya, sebelumnya kita memang sering BBMan.. Tapi semenjak itu.. Kita tidak pernah berkomunikasi lagi.. Tidak SMS, chat di FB ataupun bertemu muka.. 

Kamu tahu? Aku kehilangan kamu.

Tapi, hari ini.. Aku menemukan kamu kembali. Tak hanya bertemu tanpa sengaja di jalan, tapi juga berbincang di dunia maya..

Ah, kalau yang terakhir tadi, aku memang sengaja posting berita itu di wall FB kamu. Aku tahu, kamu penyuka musik rock.. Aku tahu, kamu juga ingin nonton konser itu kan? Hehe.. 

Ya sudahlah.. Hanya berharap bisa menang tiket itu, dan kita nonton bareng... 
Ooh, tidak hanya berdua.. Kita nonton bertiga.. Dengan sahabat kecil kita juga.. Seperti biasa.. Seperti ban bajaj.. Kemana2 bertiga.. 

Oh iya, aku juga rindu kebiasaan kita dulu. Nonton bareng di bioskop. Kemudian makan bareng2.. bersama sahabat kecil yang lainnya :))

Dan aku, selalu menikmati kebersamaan kita tersebut.. We will do that again, right? 

Dari aku, yang merindumu. 


(^,^)v 



Minggu, 28 Oktober 2012

Story of Us - #VinoMarsha

Marsha : Cinta itu indah, tapi ngejalaninnya ga semudah dan semulus cerita di dongeng. 
Vino: Gue ga perduli orang yang memandang sebelah mata hubungan gue sama dia. Gue ga takut sama orang2 yg berusaha sekuat tenaga buat ngancurin dan misahin gue sama dia. Tapi yang gue takutin cuma satu.. 
Marsha: Yaitu saat gue ngebuka mata gue di pagi hari, dan gue tau kalo dia udah ga cinta lagi sama gue.

Vino: I LOVE YOU.......

Marsha: Ibarat lego, gue seperti nemuin part dari hidup gue yang hilang. Gue butuh dia dalam hidup gue. Sama dia gue ngerasa komplit. Gue ngerasa lebih punya arah dan tujuan hidup yang lebih pasti. 
Vino: Sama dia, gue nemuin tempat gue sendiri. Rumah gue sendiri. Gue nemuin dunia gue sendiri. Nemuin apa artinya hidup yg Tuhan kasih. 
Marsha: Sama dia gue ngerasa menjadi lebih hidup. Ngerasa kalo keberadaan gue ini sangat berarti buat orang lain. Gue ngerasa kalo ada orang lain yang sangat cinta sama gue. 
Vino: Dan yang paling penting adalah, saat gue sama dia gue baru tahu, dan gue baru bener-bener ngerasain yang namanya jatuh cinta.

Marsha: Hidup itu pilihan. Kita sendiri yang nentuin kemana arah hidup kita. Tapi kalo cinta... 
Vino: Cinta ga bisa milih. Apalagi buat di paksain. Tapi saat lo mulai sadar kalo yang lo rasain itu bener-bener cinta, kejar terus, sampe matipun harus lo perjuangin.

Marsha: Laki-laki di dunia ini cuma ada dua. Kalo ga banci, ya bangsat. 
Vino: Halaah, perempuan juga ga sadar. Secara ga langsung mereka ngeklaim diri mereka sendiri. Kalo saat ini mereka pacaran sama banci, atau ga bangsat. Atau ga, lagi cari calon suami yang banci, atau bangsat. 

Marsha: Gue baru tahu kenapa Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sempurna. Itu karena, Tuhan udah nyiptain manusia lain yang akan menjadi pasangan hidup kita, untuk mengisi bagian yg tidak sempurna itu. 
Vino: Agar kita melebur jadi satu bagian yang ga terpisahkan. Saling isi kekurangan satu sama lain. Sehingga menjadi sesuatu yang utuh. Yang benar-benar sempurna. 

Vino: Mary me...

Prosesi Lamaran

Prosesi Pengajian

Prosesi Akad Nikah

Wali: Saudara anakku, Vino Giovani Bastian bin Bastian Tito. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan keponakan saya yang bernama Marsha Timothy binti Eugine Timothy dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat di bayar tunai. 

Vino: Saya terima nikahnya dan kawinnya Marsha Timothy binti Eugine Timothy dengan mas kawinnya yang tersebut, TUNAI.

Vino: Dan mulai hari itu, perjuangan dan pengorbanan yang sesungguhnya akan kita mulai. 
Marsha: Love you El...




My Comment?

Keren lah itu semua kata2 yg ada di video Story of Us nya #VinoMarsha di utube.. Apalagi pas akad nikahnya. Vino lantang banget ngucapinnya, dan ekspresinya Vino kayak anak kecil bangetttttt..

I Love the words... I love the stories... I Love every part of this video... 

Dan, di salah satu sisi hati gue berharap, semoga gue bisa menemukan jodoh gue kemudian bahagia. Seperti #VinoMarsha

Happy Wedding bang Vino dan Marsha... Happily ever after... Langgeng terus...


Rula, 

(^,^)
xoxo -R- oxox

nb: gue sengaja mindahin kata2 yang ada di Video "Story Of Us"nya #VinoMarsha ke blog gue, karena gue sangat suka dengan video ini juga kata-katanya. Semoga bang Vino, Marsha dan yang bikin video ini ga keberatan... Maaf... :))



Kamis, 25 Oktober 2012

Bali Trip Day 3



Yeay last day in Bali…

Last day senang – senang dan hura-hura…

Last day Liburannya…

Destination : Pasar Sukowati - Tanah Lot  - Bandara Ngurah Rai
(Jadwal Day 3, ah burem lagi )

Yap, destinasi hari terakhir ini hanya ke 3 tempat di atas. Tapi, gosipnya akan mampir ke JOGER juga loh buat belanja2.. Soalnya banyak yg rikues ke JOGER sih ya. Kesannya tuh, kalo ke Bali, tapi nggak ke JOGER kok ya nggak afdol banget. Hehehhe
 
Dan seperti biasa, sebelum berangkat, check out dulu dari hotel, foto-foto di depan hotel (ini tiap mau berangkat sih udah pasti), kemudian masuk ke bus masing-masing. Heheh..




Untungnya gue udah packing2 dari semalem, jadi pagi ini nggak terlalu heboh banget. Dan untungnya lagi laundry-an gue udah selesai. Bisa langsung di pake deh (soalnya emang nggak bawa banyak celana panjang sih).

09.00 WITA menuju Pasar Sukowati.

Belanja.. Belanja.. dan Belanja…

Pagi-pagi udah menjambangi pasar yang lumayan terkenal di Bali ini. Selain KRISNA dan JOGER, Pasar Sukowati bisa dibilang salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang wajib di kunjungi. Barang-barang yang di jual memang hampir sama dengan yang ada di KRISNA, bedanya kalau di Sukowati ini tidak di banderol alias bisa di tawar. Pilihan macamnya juga banyak kok. Seperti kalau kita ke Pasar Jatinegara saja. Para penjual, yang kebanyakan adalah wanita ini, mulai menawarkan dagangannya pada para pembeli yang mulai berdatangan. Ada yang sampai merayu loh.

“Ayo mbak di beli ini murah kok, masih bisa di tawar. Penglaris mbak pagi-pagi”

Ya kurang lebih seperti itulah celotehan para pedagang di Pasar Sukowati ini.

Gue dan 2 orang karyawan YPK (Vera dan mbak Yuli) tertarik dengan salah satu Ibu yang menawarkan baju Barong dan Daster Bali. Si Ibu mengajak kami masuk menuju lapaknya, yang ternyata terletak agak ke dalam (beneran persis seperti di Pasar Jatinegara deh).

Pada awalnya si Ibu penjual ini menawarkan harga yang agak tinggi untuk baju Barong, daster, juga kain Balinya. Tapi, seperti yang sudah diingatkan oleh Bli Kresna *sang pemandu wisata*

“Kalau belanja di Sukowati itu harus berani nawar harga rendah. Karena  para penjualnya sudah menaikkan harga terlebih dahulu. Apalagi baru buka toko” (ya kurang lebih seperti itulah)

Dan lagi, gue juga inget pesan dari teman gue yang nitip oleh-oleh dari Sukowati ini,

“Pokoknya harga daster disana tuh antara 20-25 ribu deh. Lu tawar lagi aja” gitu katanya.

Dan memang benar ternyata, dari yang awalnya harga 95rb rupiah, bisa jadi 35rb saja loh yaa.. Pinter-pinter nawar deh.  J

Selesai belanja di Pasar Sukowati, rombongan pun melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot. Yeay \(^,^)/ tengah hari bolong, panas terik bin menyengat ini ke pantai, benar-benar bisa membakar kulit.

Perjalanan dari Sukowati ke Tanah Lot nggak terlalu jauh (sepertinya, lupa sih), soalnya jam 12-an kurang waktu setempat, rombongan sudah sampai di Tanah Lot. Makan siang, shalat dzuhur, kemudian cusss liat laut lagi..




Dari parkiran mobil sampai masuk ke Tanah Lot ini, banyak juga toko-toko yang menjual baju-baju, kain, sarung, sandal dan segala macamnya yang khas Bali. Namun, harga jual di sini relatif mahal, karena harga sewa tempatnya yang lumayan mahal juga *info dari Bli Kresna*


Ngapain aja di Tanah Lot?

Yang pasti, ya foto-foto dong... Terlalu indah lukisan karya Tuhan yang ada di Tanah Lot ini jika harus di ungkapkan dengan kata-kata. Jadi, lebih banyak fotonya kalau di sini.. hehehe…

 


 





Di Tanah Lot ini biasanya para turis mengunjungi Pura dan Ular Suci, dengan syarat untuk wanita tidak sedang "halangan" gituuu.. :))




Selesai berfoto-ria di Tanah Lot, rombongan kembali ke parkiran bus *itu juga setelah 3 kali di panggil lewat pengeras suara, baru terkumpul semua* dan melanjutkan perjalanan menuju Bandara Ngurah Rai.

Eitss… nggak langsung ke Bandara kok, bagi yang ingin mampir dan berbelanja ke JOGER di persilahkan loh. Memang sih, nggak semua yang peserta rombongan ikut mampir ke JOGER, hanya beberapa. Dan juga karena bus besar yang membawa rombongan tidak dapat parkir di JOGER yang terletak di Jl. Raya Kuta ini *saat itu parkiran sudah penuh dengan pengunjung lainnya*. Jadinya rombongan yang ingin mampir ke JOGER ini hanya di drop yang kemudian di tinggal deh. Bus dan rombongan yang tidak turun akan menunggu di KRISNA yang juga terletak di Jl. Raya Kuta *depannya Waroeng Miyabi*.

Nah, rombongan yang berbelanja di JOGER ini pun tidak bisa berlama-lama di dalam outlet yang saat itu agak ramai oleh pengunjung, karena hanya di beri waktu kurang dari 1 jam untuk berbelanja. 

Bisa? Hahah, kalau gue sih langsung menuju rak-rak yang isinya tas. Ya, niat gue ke JOGER memang hanya ingin mencari tas. Tapi, di outlet yang lumayan luas dan ramai pengunjung itu, agak kesulitan juga ya menemukan tempat yang dituju. Setelah menemukan tempatnya pun gue masih bingung memilih model tas yang mana? Hahah untuk kasus ini gue sampai bertanya ke 3 orang *bagian dari rombongan* yang gue temuin.  

Tidak hanya sampai di situ. Setelah selesai memilih, menuju kasir yang ternyata antriannya panjang benerrr… Alhasil gue nitip ke salah satu orang dari rombongan yang sudah mengantri agak ke depan. Biar cepat, karena Bli Kresna sudah memanggil rombongan melalui pengeras suara dari bagian informasi di outlet JOGER itu.

Setelah semua berkumpul di halaman depan outlet JOGER, rombongan kecil ini menuju KRISNA *tempat bus dan rombongan yang lain menunggu* menggunakan angkot yang dicarter. Ahaay.. dempet-dempetan di angkot ¾ itu. Untungnya nggak terlalu jauh.

Setelah sampai di KRISNA, Kuta ini rombongan kecil tadi langsung mencari belanjaan mereka sebelumnya dan membawanya ke outlet KRISNA untuk di packing. Nggak harus belanja di KRISNA dulu kok untuk packing belanjaan. Beberapa orang ada juga yang langsung makan, karena nasi kotak untuk makan malamnya sudah dibagikan sejak tadi. Karena gue masih kenyang, jadinya gue simpan saja itu nasi kotak untuk gue makan pas di bandara nanti.

18.30 WITA Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali

Bagasi, yang menjadi banyak karena hampir semuanya memborong oleh-oleh untuk keluarga dan teman ataupun pacarnya di Jakarta itu di urus oleh ketua rombongan. Yang lainnya hanya duduk menunggu. Setelah Check-in, kemudian masuk ke ruang tunggu, yang ternyata pesawatnya delay 15 menit, gue memutuskan untuk memakan nasi kotak jatah makan malam gue tadi. Itu juga nggak gue habisin semua, masih kenyang banget. *maafkan saya nasiiii*

Oh iya, sambil menunggu pesawat yang delay, masing-masing peserta menuliskan kesan dan pesan selama liburan di Bali ini diatas spanduk yang sudah di sediakan. 



Pesawatnya tepat waktu, delaynya hanya 15 menit dan nggak delay lagi. Hehee

Masuk pesawat, mencari tempat duduk, memasukkan tas ke kabin, duduk manis. Hampir sama seperti waktu berangkat dari Jakarta, kali ini gue juga dapet tempat duduk di tengah dekat sayap. Bedanya, kalau pas berangkat itu di sayap kiri, pas pulang ini di sayap kanan. Heheh..

19.30 WITA

Pesawat lepas landas, dan hanya terlihat lampu-lampu yang bersinar di antara gelapnya malam. Semakin lama, semakin mengecil, kemudian menghilang.

Lama perjalanan udara di malam hari ini sedikit lebih lama dibanding saat keberangkatan dari Jakarta di pagi hari itu. 1 jam 50 menit kalau tidak salah.

Sekitar jam 21.00 WIB tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta

Menunggu bagasi yang agak lama keluarnya. Kemudian menuju ke Halte bus DAMRI yang untungnya masih ada jurusan Pasar Minggu.

22.00 WIB di dalam bus DAMRI menuju Pasar Minggu

23.00 WIB Home Sweet Home

Sesampainya di rumah, Ibu langsung nanyain “kenapa di Bali?” dan otak gue langsung berujar “ah, adek gue bocor juga ternyata”

Sudahlah, yang penting sudah sampai di rumah dengan selamat.

Oh iya…
So much thanks for Bli Kresna, para supir dan kondekturnya yang telah sabar menemani rombongan berkeliling Bali.


Terima kasih juga untuk 2 bus gagah ini yang selalu mengantar rombongan selama 3 hari di Bali


 Terima kasih juga untuk penginapan Nuansa Indah.



Terima kasih Faisal. 
(foto dari FBnya Faisal)

Terima kasih BALI. 


Terima kasih YPK. Next trip ke Singapore yeaah? hahha


  
Dan sekian dari gue.. mulai dari #BaliTrip Day 1 part 1part 2 lalu day 2 dan sekarang day 3.. Waahhh sudah lengkap yaa #BaliTrip guee... Semoga bermanfaat bagi yang membacanyaa..

Rula, 



Pamit...


(Umm.. sebenernya gue mau jujur yah, saat gue nulis ini adalah tanggal 19 dan 25 Oktober 2012. Yang berarti sudah 1 bulan yang lalu *Bali Trip Day 3 itu tgl 25 September 2012* dan gue udah mulai lupa-lupa inget disana ngapain aja *maklum, short time memory*. Tapi, untungnya ada foto-foto yang membantu gue mengingat kejadian-kejadian selama di Bali.. Terimakasih foto.. :*) 

Kamis, 18 Oktober 2012

Bali Trip Day 2


Bali Trip Day 2..

24 September 2012..

Destination : Batu Bulan (Nonton Barong) – Pura Besakih – Krisna
Jadwal Day 2
(maap burem)

Yeay.. Hari ke 2 di Bali..
Terbangun dari tidur pukul 5.30 WITA dengan mata yang masih bengep akibat alergi obat di hari pertama.. (Aah, kan udah minum susu beruang 2 kaleng. Masih bengkak aja sih x_x). Seluruh badan yang masih pegal-pegal setelah “di peluk Ombak” dan meratapi nasib bebe dan kamera gue yang mati suri. (lengkapnya liat di  Bali Trip Day 1 part 1 dan Bali Trip Day 1 part 2)

Mandi, Shalat Subuh, rapih-rapih.. Padahal yang lainnya masih tidur. Oh iya, di sini gue sekamar sama Bu Parmi dan Tya (dari Kamar Bayi) *Just info aja sih*.

Pagi itu gue bolak-balik kamar – meja Resepsionis (sebelahan sih letaknya) cuma buat nanyain tukang laundrynya sudah datang atau belum. [Padahal, sebenarnya gue tinggal nitipin pakaian yang mau gue laundry di Resepsionisnya, ini kenapa musti nungguin tukang laundrynya datang yah? hahhaha]. Gue mau laundry baju + celana Jeans + tas gue yang basah dan penuh dengan pasir akibat “di peluk Ombak” sewaktu di Dream Land.
*okeehh that’s intermezzo*

09.00 WITA, The Barong & Kris Dance Jambe Budaya, Batu Bulan – Gianyar, Bali

Di Jambe Budaya ini akan ada pertunjukan Tari Barong & Kris yang menggambarkan pertarungan antara “kebajikan” melawan “kebatilan”. Pertunjukkan di mulai sekitar pukul 9.30 WITA.
Barong

Sebelum memasuki arena pertunjukan, dimana panggung theater berada di depan bagian tengah, di sebelah kiri panggung terdapat kursi – kursi plastik untuk penonton (VIP sepertinya) dan bagian kanan panggung terdapat sekelompok orang yang memainkan alat musik perkusi (semacam gamelan yaa kalo di Jawa).

penampakan dari kursi penonton :)

kelompok pemusik :)

Kursi penonton yang di letakkan di depan panggung berbentuk undakan yang semakin ke belakang semakin tinggi seperti anak tangga *apa yah namanya?*. Deretan depan terdapat kursi – kursi yang terbuat dari bamboo, agak ke atas merupakan deretan kursi plastik dan kursi semen (undakannya dibuat lebih tinggi agar bisa di duduki) yang di beri alas tikar anyaman bamboo.


Deretan bagian depan di tempati oleh turis – turis mancanegara a.k.a bule – bule, turis domestiknya mengalah di deretan atas alias belakang. Hehehe. Eh, tapi ada juga loh bule yang memilih duduk di belakang.

with gadis Bali dan mbak Yuli

Di pintu masuk, selain bisa perfoto-foto dengan gadis Bali (yang memang di sediakan untuk berfoto bersama), kita juga akan di bagikan selembar kertas yang berisikan kronologi cerita dari pertunjukkan Tari Barong & Kris ini. Hebatnya mereka (Tim Jambe Budaya ini) menyediakan dalam berbagai macam bahasa loh, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, sampai bahasa Thailand loh yang bentuk tulisannya mirip dengan Bahasa Jawa kromo inggil. Hebat kan?

kronologi cerita (dalam bahasa Indonesia)

Pertunjukkan Tari Barong & Kris ini berlangsung ± 1 jam. Entertaining banget, karena ada beberapa pemainnya yang berinteraksi dengan penonton, seperti si Kera yang bergaya saat para penonton membidikkan lensa kamera kearah si Kera itu. For you know, pemeran si Kera ini kalau dari jauh terlihat mirip sama Keenan loh. Hehehhe
bergaya dulu (^,^)v

para penari dan patih

Rangda, sosok jahat di cerita ini

mirip Keenan nggak kalo yang ini? :p

Selesai pertunjukkan, penonton di perbolehkan berfoto bersama Barong dan beberapa penari lainnya. Kalau rombongan gue, selain berfoto bersama Barong (yg hanya kostumnya saja di gantung) dan 2 orang penari, kita juga berfoto bersama Bli Sukre (pemeran Si Kera yang gue bilang mirip Keenan tadi) heheh.. Bli Sukre ini baik dan sangat ramah, ciri khasnya beliau saat berfoto adalah tangan menggenggam dengan ibu jari terangkat. Like this lah Bli..

bersama kostum Barong

ini dia Keenan eh, Bli Sukre (^,^)d

Selesai menonton pertunjukan Tari Barong & Kris serta berfoto ria bersama Bli Sukre, di pintu keluar dan di bagian depan gedung pertunjukan kita akan mendapatkan foto – foto kita dengan gadis Bali tadi dalam bentuk Gantungan Kunci dan Piring Pajangan. Souvenir dengan foto kita itu bisa kita beli dengan harga Rp. 10.000,- untuk gantungan kunci, dan Rp. 60.000,- untuk piring pajangan. Dan gue punya 2 gantungan kunci dengan foto gue bersama Gadis Bali di dalamnya.. Heheheh.
(penampakan Gantungan Kunci, tampak depan dan belakang)

Dari Batu Bulan kita cuss ke Pura Besakih, perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.

Jalur ke Pura Besakih hampir sama dengan Jalur ke Uluwatu..
Mendaki gunung lewati lembah..
Atau…
Naik – naik ke puncak gunung, tinggi.. tinggi sekali…


Iya, serasa naik ke Puncak. Menanjak, berkelok-kelok, pohon – pohon yang tinggi, serta pemandangan alam yang indah. Dan ditambah udara dingin yang berhembus.

Bus yang kami tumpangi tidak bisa mengantar kami hingga ke gerbang masuk Kompleks Pura Besakih, melainkan harus parkir di lahan parkir yang memang sudah di sediakan sekitar 500 meter dari gerbang masuk. Lahan parkir yang di penuhi para penjual kain sarung dan juga pakaian khas Bali ini langsung ramai oleh para penjual yang saling berebut menarik minat pengunjung untuk membeli dagangannya. Info dari Bli Kresna, pengunjung yang mengenakan celana pendek atau ingin masuk ke dalam Pura Agung dan ingin mengikuti sembahyangnya harus menggunakan kain atau sarung Bali untuk menutupi bagian tubuh yang terbuka. Makanya banyak penjual sarung dan kain Bali di sini. Tidak hanya di jual, kain dan sarung Bali ini bisa kita sewa juga loh, kalau nggak salah sekitar Rp. 10.000,- per kain.

Nggak jauh dari parkiran bus itu juga ada “pangkalan ojeg” bagi mereka yang ingin naik ke atas (Pura Besakih) dengan ojeg. Info dari Bli Kresna (lagi), lebih menghemat waktu dan tenaga kalau ke atasnya naik ojeg, hanya bayar Rp. 5000,-/orang, atau Rp. 20.000/motor PP. Iya, motornya di sewakan juga, kita sendiri yang bawa, istilahnya lepas kunci deh kalau nggak salah. Tapi, gue dan beberapa orang lelaki memilih untuk berjalan kaki menuju Pura Besakih.

Udara dingin, pemandangan alam yang indah, juga sambil lihat – lihat dagangan yang di jual di sepanjang perjalanan ke Pura Besakih yang menanjak. Buat gue, jalan kaki menanjak seperti ini sih sudah biasa. Dan ternyata nggak terlalu jauh juga kok. Heheh.

Pura Besakih ini merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Pura Penataran Agung, adalah yang terbesar yang ada di kompleks Pura Besakih dan merupakan pusat kegiatan upacara – upacara besar keagamaan. Untuk masuk ke Pura Penataran Agung ini kita akan di pandu oleh seorang Guide lokal yang akan menjelaskan nama-nama bangunan juga sejarahnya. Kita hanya perlu membayar se-ikhlasnya saja kok.
Berhubung Kompleks Pura Besakih ini luas dan tinggi banget, dan saat itu matahari sudah berada tepat di atas kepala a.k.a puanas bener, gue nggak menjelajah keseluruhan komplek Pura. Belum sampai ke atas, gue dan beberapa orang langsung turun lagi ke bawah. Capek naik terus, heheh..
Pura Penataran Agung


suasana di dalam Pura Penataran Agung

Oh iya, yang membuat gue takjub dengan Pura Besakih ini adalah pemandangan Alamnya. Backgroundnya Kompleks Pura Besakih itu adalah Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang tingginya 3.142 mdpl. Ah, kerennnn….

Selesai foto – foto (lebih tepatnya foto-in yang lain) dan makan siang di Besakih, waktunya kembali melanjutkan perjalanan ke next destination à KRISNA.

15.30 WITA, KRISNA. Time to Shopping and Singing.. yeay…

KRISNA, pusat belanja oleh – oleh khas Bali yang terletak di kawasan Boulevard Sunset Road, Bali ini merupakan outlet yang terbesar yang juga di lengkapi dengan adanya Restaurant Grafika. Di restoran ini, selain bisa menikmati makanan yang di sajikan prasmanan (untuk rombongan), para pengunjung juga di suguhi dengan live music, bahkan bisa ikutan bernyanyi di atas panggung di iringi musik dari organ dan gitar akustik yang ada di atas panggung.

Jadi, selain numpang shalat, belanja dan makan, di KRISNA ini kita bisa karaokean (ketua Rombongan bilangnya Karaokean, padahal sebenarnya live music. Hihihi).

Belanja oleh-oleh khas Bali di KRISNA ini seru loh.. Termasuk salah satu pusat belanja oleh – oleh terlengkap di Bali. Mulai dari asesoris, pajangan yang murah meriah, berbagai macam sandal, tas dan pakaian, juga makanan Khas Bali seperti Pie Susu atau kacang Bali ada di KRISNA. Cuma bedanya, kalo di KRISNA ini, semuanya sudah di banderol harga, jadi nggak bisa di tawar deh. Nggak Cuma itu, buat yang bingung gimana bawa barang belanjaan sebanyak itu, di KRISNA juga menyediakan Packaging belanjaan dengan menggunakan kardus. Hanya dengan membayar Rp. 5000,- saja, voilaaa.. Belanjaan kita tadi sudah rapih terbungkus dalam kardus (aihh, bahasanya promosi banget yaa).

Selesai belanja oleh – oleh, terus masukin kardus berisi oleh – oleh ke bagasi bus. Balik ke Restoran lagi, duduk – duduk sambil nunggu makanan di hidangkan. Dan mendengarkan live music dari atas panggung. Beberapa orang karyawan juga Big Bossnya YPK naik panggung. Ikutan nyanyi dari bangku penonton. Foto – foto bareng yang lain, foto – foto yang di atas panggung. Yah, itulah kegiatan di KRISNA dan Restoran Grafika.



Sekitar jam 9-an waktu Bali, rombongan kembali menuju hotel dan beristirahat untuk aktivitas di hari terakhir besoknya.

Udah sampai di sini saja cerita hari keduanya? Tentu belum…

Begitu tiba di hotel, sudah mandi, sudah siap untuk istirahat. Beberapa orang karyawan mengajak “Jalan – Jalan Malam” ke daerah Legian. Ingin hati ikut mereka, tapi kondisi badan gue nggak memungkinkan banget yah.. Jadinya gue menolak, dan hanya Stay di Kamar menunggu teman gue si Faisal datang mengantarkan Bebe dan Kamera gue yang di tolak sama tukang Servicenya. Nggak berani service ternyata L. Ya sudahlah ya, di service pas udah sampe Jakarta aja deh..

Dan itu berhasil membuat malam terakhir gue galau segalau-galaunya. Tapi, untungnya ada oppa Siwon di RCTI. Walaupun cuma 2x tampil, tapi setidaknya si Pretty boy Siwon bisa menghibur gue. Sambil menunggu teman-teman sekamar gue pulang dari jalan-jalan alam mereka ke Legian, gue nonton RCTI aja, yang saat itu menayangkan konsernya SM Town yang di gelar di Jakarta Sabtu, 22 September 2012 itu.  

ah sudahlah yaa day 2 nya.. 

Rula Pamit.. #BaliTrip day 3 soon yaa :))