Kamis, 20 Oktober 2011

Dia Atau Aku

“La, gue sayang sama lu. Gue boleh nggak jadi pacar lu?” ungkapku pada Lola saat pulang sekolah.
“Apa aku nggak salah denger Go?” jawab Lola yang sepertinya kaget dengan pertanyaanku yang tiba-tiba tadi.
“Nggak kok, gue serius La.” Ujarku sambil menatap matanya.
“Hmm.. tapi kan kita baru kenal Go?” jawabnya datar
“Terus?? Ada masalah gitu?” tanyaku lagi.
Dan Lola hanya terdiam agak lama yang membuatku bertanya-tanya.
“Gimana La?” Tanyaku lagi.
“Ya udah, kita jalanin aja dulu” jawabnya pelan hampir tak terdengar olehku.
“Apa La?” tanyaku meyakinkan pendengaranku tadi “Kamu mau jadi pacar aku?” Lanjutku lagi.
Dan Lola hanya mengangguk sambil tersenyum malu-malu.
 ***

Lola adalah murid baru kelas 3 di sekolahku, dia pindahan dari luar kota. Sedangkan aku Daigo hanya seorang anak kelas 2 yang terkenal bandel dan urakan. Namun semenjak pertama kali melihat Lola di kelas 3 IPA entah ada magnet apa yang menarikku untuk selalu melihat ke arahnya, bahkan aku sampai berani masuk ke kelasnya tersebut hanya untuk bisa melihat senyum manisnya. Untungnya aku kenal beberapa orang kakak kelas yang sekelas dengan Lola, sehingga aku bisa berkenalan dengannya dan menjadi semakin dekat hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya. Gayung bersambut, Lola ternyata menerimaku. Dan itu adalah hari terindah bagiku.
Setiap hari, setiap saat sebisa mungkin ku habiskan waktu ku bersama Lola. Di sekolah, saat jam istirahat, pulang sekolah. Bahkan ketika di rumahpun aku selalu terbayang akan Lola. Dan karena Lola pula hidupku berubah 180 derajat. Dari seorang Daigo yang urakan, yang bengal menjadi Daigo yang baik deh. Nggak pernah lagi nyentuh yang namanya rokok, narkoba bahkan ngebut-ngebutan di balapan liar pun sudah tak pernah lagi. Semua kulakukan demi Lola.
Waktu berlalu begitu cepat, hingga tiba waktunya kelulusan siswa kelas 3.
“Kamu nanti mau lanjut kuliah dimana Lola-chan?” tanyaku ketika bertemu dengannya setelah kelulusannya tersebut.
“Entah lah Go, aku belum tau.” Jawabnya ragu.
Dan ternyata, Lola melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas swasta di daerah selatan. Semenjak kelulusan Lola, kami jadi semakin jarang bertemu karena Lola masih di sibukkan dengan kegiatan barunya di kampus. Bahkan SMS atau telepon pun sudah jarang, hingga suatu hari aku melihatnya bergandengan dengan seorang pria di salah satu mall. Tak percaya dengan penglihatanku, akhirnya ku ikuti terus kemana mereka pergi. Semakin lama, aku semakin yakin bahwa perempuan itu adalah Lola.
Aku tak tahu harus berbuat apa, tapi akhirnya kuputuskan untuk pulang saja,
“Nanti akan ku tanyakan pada Lola, siapa pria itu” ujarku dalam hati.
***
Esoknya di telepon…
“Hai Lola-chan… gimana kabarnya” sapaku di awal pembicaraan.
“Baik sayangku… kamu sendiri gimana?” ujarnya riang.
“Baik juga.. gimana kuliahnya?? Sibuk banget ya? Sampe-sampe aku di lupain gini” ujarku agak merajuk.
“Maaf ya yank, Ospeknya ribet soalnya.. “ jawabnya.
“Hoo gitu, gimana di sana ada cowok yang ganteng nggak?” Tanya ku dengan nada bercanda.
“huaa,, banyak tau yang ganteng.. hehe.. tapi tenang. Masih gantengan Daigoku kemana-mana kok.. hihih” ujarnya seraya merayuku lagi.
Selama di telepon, Lola bercerita saat ospek kampusnya dia di pilih jadi bu Lurah di fakultasnya untuk mengkoordinir teman-teman seangkatannya, dan dia di pasangkan dengan Bembi sebagai pak Lurahnya. Dan dari ceritanya, Lola dan Bembi memang sering pergi bersama-sama. Dan Lola sangat bersemangat saat bercerita tentang lelaki bernama Bembi itu. Pria yang aku lihat bergandengan dengan Lola di mall kemarin.
“Kamu suka sama Bembi ya yang?” tanyaku tiba-tiba.
“Ihh kamu tuhh ngomong apa sii??” tanyanya balik.
“Udah lah kamu jujur aja sama aku, aku nggak apa-apa kok” ujarku datar.
“Maksud kamu apa Go? Aku nggak ngerti” Tanya Lola bingung.
“Kamu sama Bembi.. ada hubungan apa?” aku balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Lola.
“Aku nggak ada hubungan apa-apa Go sama Bembi. Cuma sekedar temen kampus. Kamu kenapa sih?? Cemburu sama Bembi?” ujarnya lagi.
“Ya siapa sih yang nggak cemburu ngeliat pacarnya gandengan sama cowok lain?” tanyaku dengan nada menyindir.
“Terserah kamu lah Go. Mau percaya sama aku atau nggak. Aku capek, mau istirahat.” Ujarnya tiba-tiba.
“Bukannya aku nggak percaya sama kamu yank, tapi…” ujarku menggantung.
“Ya udah, besok lagi aja bahasnya, udah malem. Kamu istirahat ya.. aku sayang kamu Go” pamitnya di telepon.
“Aku juga sayang kamu Lola-chan” ujarku mengakhiri pembicaraan kami dan beranjak tidur.
Namun, otakku tak mau di ajak kompromi. Merasa ada yang aneh dengan sikap Lola di telepon tadi. Sepertinya ada yang di tutupi dari ku. Dan itu membuatku gelisah..
 ***
Seminggu kemudian..
Entah apa yang merasuki pikiranku, hingga aku berniat mengikuti kegiatan Lola seharian. Mulai dari kampus, hingga ke mall dan aku melihatnya selalu dengan pria itu. Begitu mesra, saling bergandengan tangan, hal yang membuat darahku mendidih karena cemburu. Terlebih lagi saat aku melihat mereka masuk ke dalam bioskop dan bermesraan di dalam bioskop yang sedang memutar film pembunuhan tersebut. Darahku semakin mendidih rasanya, pria tersebut telah merebut Lola-chan yang paling aku sayangi. Karena tak sanggup melihat kemesraan mereka, aku memutuskan untuk pergi, meninggalkan mall tersebut.
Dengan emosi yang masih membuncah di dada, kularikan motor balapku dengan kecepatan tinggi. Bayangan mereka yang sedang bermesraan masih terus terlintas di benakku, rasa cemburu membuatku hilang arah… Motor yang ku kendarai hilang keseimbangan dan… semuanya menjadi gelap…
                                                            ***
Kringg… kringg…
“Halo, bisa bicara dengan Daigo” ujar suara di seberang yang sudah sangat ku kenal.
“Yes, Lola-chan..” jawabku.
“Kamu kemana aja Go? Aku sms kok nggak di bales sih?” cecar Lola tiba-tiba.
“ohh, maaf. HPnya di bawa mamah, jadi aku nggak tahu kalau kamu sms” jawabku asal.
“ohh.. gitu..” ujarnya.
“Kamu baik-baik aja kan Go?” tanyanya “Kata temen-temen kamu, kamu udah seminggu nggak masuk sekolah” lanjutnya lagi.
“Memangnya kamu masih peduli sama aku?” tanyaku dengan nada menyindir.
“Maksud kamu apa sih Go?” Tanya Lola bingung.
“Kamu tahu nggak seminggu ini aku kenapa?” Tanyaku balik.
“Kamu kan belum cerita Go” jawabnya.
“Oke, aku akan cerita. Tapi aku mau kamu jujur sama aku..” ujarku menggantung.
“Jujur tentang apa?” Tanya Lola.
“Hubungan kamu dengan Bembi.” Ujarku.
Hanya helaan nafas panjang yang terdengar dari seberang.
“Maafin Aku Go, Aku.. Aku nggak bermaksud ngecewain kamu.” Ujarnya terbata.. “Aku memang dekat dengan Bembi, layaknya orang pacaran. Tapi, aku nggak pacaran sama Bembi. Karena aku masih sayang sama kamu Go”
“Sudah ku duga..” ujarku.
Kemudian aku cerita semua tentang kemesraan Lola dan Bembi yang pernah aku lihat. Juga kejadian setelahnya, yang membuatku harus di rawat karena tulang rusukku patah akibat kecelakaan tersebut.
Aku mendengar isak tangis di seberang, “Kamu nangis Lola-chan?” tanyaku.
“Maaf ya Go, aku udah jahat banget sama kamu.” Ujarnya di sela isak tangisnya.
“Kamu nggak salah sayang, aku aja yang nggak bisa mengontrol emosi aku. Udah dong jangan nangis, aku udah sehat sekarang” ujarku.
“Maafin aku..” ujar Lola masih tak henti menangis.
“Aku udah maafin kamu. Kita mulai dari awal lagi ya La” ujarku “Aku nggak mau kehilangan kamu Lola-chan..” ujarku lagi.
“Kamu serius Go?” tanyanya tak percaya.
“Iya, aku serius..” jawabku yakin.
“Makasih ya Go, aku sayang banget sama kamu” ujarnya.
Dan setelah telepon itu Lola memang lebih sering menghubungi aku. Tapi, itu ternyata hanya bertahan sebentar. Hingga suatu hari Lola menelponku dan...
“Go, maafin aku ya..” ujarnya tiba-tiba.
“Maaf kenapa Lola-chan” tanyaku heran.
“Maaf Go, kayaknya kita temenan aja deh” ujarnya agak terbata.
“Maksud kamu?” tanyaku semakin heran dengan maksud ucapannya.
“Ya, kita temenan aja.. Sepertinya kita lebih asik jadi temen. Kamu nggak keberatan kan?” ujarnya menjelaskan.
“hoo.. Kamu nggak mau jadi pacar aku lagi?” tanyaku meyakinkan maksud ucapan Lola.
“eeh.. Kita jadi temen aja. Nggak apa-apa kan Go?” jelasnya lagi.
“Kalau itu mau kamu, ya sudahlah. Aku nggak apa-apa kok” ujarku pasrah.
“Makasi ya Go, Maaf mungkin aku bukan yang terbaik untuk kamu. Tapi aku yakin, suatu saat kamu akan menemukan yang lebih baik dari aku.” Ujarnya panjang.
“hmm.. apa ini ada hubungannya dengan Cowok itu?” tanyaku mencari tahu “jujur aja La” lanjutku.
“Maaf Go, Bembi nggak mau lepasin aku dan aku di suruh milih antara dia atau kamu” ujarnya di ikuti helaan nafas berat.
“Aku masih sayang sama kamu, tapi aku juga sayang sama Bembi. Dan aku nggak mau nyakitin kamu lagi Go, aku terlalu lemah dalam hal ini. Aku harap kamu ngerti Go” ujar Lola menjelaskan.
“Jadi, kamu lebih memilih dia” ujarku lirih.
“Sekali lagi, maafin aku Go. Maaf” ujarnya kemudian menutup telepon.
Kubanting telepon yang ada di tanganku. Dan emosiku kembali meledak.
“Aaarrrrrggggggggggghhhhhhhhhh” teriakku
Dan kuhempaskan tubuhku di kasur. Dengan penuh rasa cemburu…

Kamis, 13 Oktober 2011

Dari Comblang Lanjut Ke Pelaminan

Home, Wednesday 12 Oktober 2011


Saat sedang santai di rumah, sedang asik di depan PC sambil berlayar di dunia maya. Tiba-tiba ada motor yang berhenti di depan rumah yang ternyata Pak Pos. 
"Pos.. Pos.." ujar pak pos tersebut
langsung ku hampiri Pak Pos sambil berkata dalam hati "Tumben pak Pos mampir ke rumah"
sesampainya di depan gerbang rumah
"Ada yang bernama Rula?" tanya Pak Pos langganan di Perumahan ku ini
"Iya pak, saya sendiri" ujarku 
"Ini ada kiriman untuk Rula" ujar Pak Pos seraya menyerahkan amplop coklat yang agak tebal tersebut kepadaku.
"Terima kasih Pak" ujar ku sambil tersenyum setelah menerima amplop tersebut.

Sambil masuk ke dalam rumah, ku lihat-lihat lagi amplop coklat sedang tersebut. Dibaliknya terdapat nama si Pengirim Herlina Anggraeni beserta alamatnya. hmm.. dalam hati ku berfikir, "Dari siapa ya?? sepertinya nama ini tidak asing"

Dari pada penasaran langsung saja ku buka amplop coklat sedang tersebut, yang ternyata isinya adalah undangan Pernikahan teman kerjaku di kantor yang dulu. 

"Hoia, belim lama kan Echa sms nanyain alamat rumah, mau ngirim undangan katanya. hihi baru inget gw" ujarku pada diriku sendiri.

Perlahan ku buka Undangan yang amplopnya berwarna coklat tersebut *undangannya sendiri berwarna hijau dari bahan beludru*. "Undangan yang indah" ujarku dalam hati.

Di dalamnya tertera nama si Pengirim tadi, yang ternyata nama lengkap dari Echa teman kantor ku dulu. *jujur aku lupa nama lengkapnya* dan nama mempelai prianya yang ternyata aku kenal juga Okhe. *huruf "e"nya agak di tekan ya bacanya* yaaa.. Aku juga kenal dengan Okhe. Justru Echa kenal Okhe dari aku. 

Jadi teringat beberapa tahun lalu. Saat itu aku masih bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa perbankan di Jakarta Pusat. Dan Echa adalah salah satu karyawan di perusahaan itu sama dengan ku. Layaknya teman akrab, aku dan Echa saling curhat terutama tentang kisah percintaan. yang aku ingat saat itu Echa sedang patah hati karena orang yang dia suka lebih memilih orang lain untuk jadi pendamping, dan bukan memilih Echa. Dan tiba-tiba saja Echa minta di cariin Cowo yang bisa ngelupain orang yang dia suka tersebut. 

Sempat bingung dengan permintaan Echa tersebut. Karena yang aku tahu Echa itu suka type cowo yang berbau Arab *karena Echa memang ada keturunan Arab juga* dan setahu aku, kalu orang Arab itu biasanya kan di Jodohin yaa?? 

Hingga suatu hari, tiba-tiba Okhe sms aku menanyakan kabar. Sepertinya sudah lama aku ga sms ataupun telpon-telponan sama Okhe. Setelah berbasa-basi di sms, Okhe mulai membahas yang agak serius sama aku. Beberapa kali Okhe membahas tentang pernikahan, ya Okhe merasa sudah waktunya dia menikah, namun belum ada Wanita yang mau jadi pendampingnya. Aku tahu Okhe memang ada perasaan sama aku, tapi aku ga punya perasaan apa-apa sama Okhe. Flat. Hanya teman.  

Dan entah kenapa terlintas di benakku untuk mengenalkan Okhe dengan Echa. Motif mereka sama : sama-sama mencari pendamping hidup. 

Awalnya aku ajuin ide ini ke Okhe dulu, terdengar nada kecewa di suara Okhe ketika aku bilang "Temen gw ada tuh yg lagi nyari calon suami Om, mau ga lu?" ujarku. *panggilan ku ke Okhe: Paman Gembul/Om*

"Cakep ga??" jawabnya datar
"Cakep mah relatif om, lagian kalu gw yg nilai mah ga fair lah" jawabku sekenanya.
"Cakepan mana sama lu?" tanyanya lagi
"Hahaha, ya gw lah..." ujarku sambil ketawa
"Yah, ga cakep donk kalu gitu" ujarnya datar
"Hehe, lagian lu tanya gw, jelas-jelas gw narsis, ya gw bilang aja cakepan gw. hihi.. pake jilbab om" jawabku asal
"Wah, cantik itu pasti." jawabnya semangat. Tiba-tiba aku merasakan sinyal-sinyal baik dari pembicaraan ini.
"Beneran niih mau??" yakinku
"Ya, kalu dianya mau ma gw mah mau-mau aja. hehe" ada nada gembira dari ucapannya tersebut.
"Baiklah, gw tanya orangnya dulu yee" ujarku 

Di Kantor, saat Lunch bareng Echa

"Mau ga Cha??" tanyaku, setelah menjelaskan tentang maksud baikku itu.
"Orangnya gimana La?" tanya Echa
"Bae, ramah, royal kok kalu sama cewe, bertanggung jawab lagi" ujar ku menjelaskan kriteria yang kutahu tentang Okhe.
"Ganteng ga La?" tanya Echa lagi
"Kalu secara Phsycly sii good looking lah ya, agak gemuk emang. tapi berhubung bukan type gw, jadi gw bilang biasa aja. hehe" jawabku asal.
"Hmm, yaudah La, lu kasih aja nomer Hp gw ke dia. suruh dia sms gw langsung" ujarnya lagi
"Yakin lu?? gpp gw kasih nomer lu ke dia??" tanyaku agak ga yakin dengan pendengaran ku
"Iya La, kasih aja." ujar Echa sambil senyum-senyum sendiri
"Baiklah." ujarku. 

Dan saat itu juga aku langsung sms Okhe dan menyertakan nmr Hp. Echa dalam smsku itu. 
balasan dari Okhe di sms
 "Lu yakin ini cewe bae2 La??" 
dan gw bales aja "Yakin banget. Kalu ga percaya, lu sms dulu aja Om. Kalu emang abis itu lu ragu, ya ga usah di terusin. Gampang kan??" balasku

Ga lama setelah itu, aku tahu kalu mereka sudah mulai smsan bahkan telpon-telponan. waktu itu sudah sekitar 2 bulan sejak aku mengenalkan mereka berdua. Setelah mereka mulai smsan, aku ga pernah nanya-nanya hubungan mereka, karena bukan typeku ingin tahu urusan orang lain. Sampai tiba suatu hari, aku lihat Echa senyam-senyum sendirian setelah menutup telpon. 

"Jiee Echa, senyam-senyum sendirian aja, bagi-bagi apa kalu lagi seneng" godaku.
"Hehe. La. "cuma iu yg keluar dari mulut Echa, dan kemudian jadi salah tingkah.
"Hmm.. kyanya ada yang terlewat niih beritanya..." sindirku ke Echa
Dan tiba-tiba aja Echa nunjukin foto-foto dari Hpnya ke aku. 

"Whaat... jadi kalian udah jadian??? kapan ketemuannya?? waah parah lu ga bilang2 sama gw" itu reaksiku setelah melihat foto-foto yang gambarkan kemesraan mereka berdua.
"Iya la, udah 1 bulan kita jadian" jawab Echa
"Hmm... bisa-bisanya lu berdua ngumpetin hal ini dari gw yaa" ujar ku pura-pura marah
"Yaa maap La. Okhe tuh yang ngelarang gw ngasih tau lu. Katanya dia yg mau ngasih tau" ujar Echa dengan nada menyesal
"Dasar Paman Gembul... udah enak aja gw di lupain... heheh jiee. Echa... makan- makan lah.. " ujarku sambil tersenyum dan kemudian memeluk teman ku yang sedang berbahagia itu.
"Selamat ya Cha... semoga langgeng sampe kakek nenek. kalu nikah jangan lupa undang gw okeeeh" ujarku memberikan selamat padanya
"Makasi ya La, gw gakan lupain lo kok..hehe.."

Dan waktu berlalu dengan cepatnya. Aku memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, begitupun Echa. Dan sudah lama juga kami ga saling berhubungan. Hingga suatu hari, Echa sms dan  minta alamat lengkap rumahku, dan kemudian Pak Pos mengantarkan Undangan ini ke rumahku.

Senang rasanya melihat Echa dan Okhe akhirnya jadi menikah juga. Dari awal perkenalan mereka, aku memang sudah merasa kalu mereka akan cocok satu dengan yang lainnya. Merasa ada sedikit kebanggaan disaat jasa ku sebagai Comblang SUKSES mengantarkan mereka ke PELAMINAN. Melihat mereka bahagia dengan pasangannya masing-masing. 

Walaupun bukan pertama kalinya aku jadi Comblang untuk teman-temanku, tapi ini untuk pertama kalinya yang sampai ke jenjang PERNIKAHAN... 

Happy Wedding untuk Echa dan Okhe... semoga kalian rukun selalu, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah Wa rohmah. dan selalu dalam lindungan ALLAH ya dear... 

catatan kecil: gw selalu sukses nyomblangin orang, tapi gw sendiri???????? hanya waktu yang dapat menjawabnya :D

Le Gra,

(^,^)v


xoxo - R - oxox


baca juga : Marathon Kondangan







Marathon Kondangan

hmm.. udah beberapa hari ini gw absen dari #15harimenulisdiblog dan hari ini gw kangen, mau ikutan lagi... langsung aja gw cari @hurufkecil dan ternyata tema untuk hari ini adalah "pernikahan". pada awalnya banyak hal yang terlintas di benak gw tentang "pernikahan" dan banyak yang ingin gw tulis tentang "pernikahan" tapi... ya berhubung gw pribadi belum "menikah" yaa gw mau tulis pengalaman gw+sahabat gw yang Marathon Kondangan aja kali yaa... 

gw sebut Marathon Kondangan.. karena dalam satu hari aja ada 2-3 undangan "Pernikahan" yang harus gw datengin, bahkan ada yg terpaksa ga gw datengin karena waktunya yang bentrok.. tapi yang lebih seru siih waktu sahabat gw *sebut saja* Niar minta gw untuk nemenin dia kondangan ke "pernikahan" temen SMAnya *fyi: gw n Niar beda SMA*. ada 3 undangan dalam 1 hari, dan tempatnya jauh antara yg 1 dengan yang lainnya... *mencoba mengingat kembali...* *kemudian hening*

*hmm.. gw beneran ga inget tanggal-bulan-tahun kejadiannya.. gw cuma inget sedikit tentang tempatnya.*

okeh.. sebatas kemampuan gw mengingat kembali kejadian yang udah lama itu, gw mulai ceritanya.
Awalnya sahabat gw, Niar, sms ngajak kondangan ke 3 tempat. Yang pertama ke daerah Halim, lanjut Depok, terakhir *gw lupa* kalo ga salah deket rumah deeh. Dan kita berangkat dari pagi *mengingat lokasinya yg agak jauh dari rumah*. Dari awal Niar bilangnya yang nikah itu temen SMAnya, tapi sempet Niar bilang "kyanya lu kenal deh sama yg nikah" dan gw penasaran jadinya. 

Tujuan pertama ke Halim. Dalam perjalanan gw nanya ke Niar yang nikah namanya siapa aja. Maksudnya sih biar gw bisa bantuin nyari namanya karena sepanjang perjalanan banyak banget janur kuning melambai-lambai. Yang di Halim namanya Nana.. di Gedung *gw lupa, pokoknya daerah Halim deeh* yang gw inget sii, gw emang punya temen namanya Nana yang 1 SMA sama Niar, *dalam hati* tapi apa mungkin orang yang sama??. Setelah muter-muterin Halim dengan menggunakan taxi, akhirnya ketemu juga Gedung yang dimaksud. Sempet bingung lagi, karena yang nikah ada 2 orang, takut salah masuk ke acara orang, akhirnya bertanyalah kita pada security di tempat itu. Dan menurut info dari security tersebut, yang nikah memang ada 2, dan salah satunya Nana, temennya Niar itu. Setelah masuk ke dalam gedungnya, baru sadar gw kalo Pelaminannya emang ada 2, dengan 2 pasang penganten beserta orang tua masing2. 

Baru masuk, Niar langsung ngajak gw salaman sama pengantennya, ya gw mah ikut ajah... Dan ternyata ,Penganten perempuannya-yang namanya Nana-yang temen SMA Niar- itu juga temen les gw waktu SMP dulu. Nana kaget liat gw dateng and she say " Rula, lu dateng sama siapa?? Kok tau?? Ya ampun Rul, gw kangen banget sama lu" itulah berondongan pertanyaan dari penganten wanitanya. dan gw melihat antrian yang mau salaman sama penganten udah panjang dan tersendat gara2 gw. Jadinya gw cuma bisa jawab singkat "sama Niar" sambil nunjuk ke arah Niar. dan setelah itu gw langsung beranjak pergi dari pelaminan *ga enak lama2, banyak yg ngantri soalnya* dan Nana cuma bisa senyum sambil bilang "makasi ya Rul udah mau dateng" .. yaah itu baru kejutan pertama gw dari Niar. *next*

Lanjut ke tempat kedua, di daerah Depok tepatnya di deket RSUD Bhakti Yuda. Kali ini bukan di Gedung, tapi di rumah mempelai wanita. Yang ini namanya Ayu. Sesampainya di rumah tersebut, dan langsung salaman dengan penganten. Yang terucap di hati gw "kyanya mukanya familiar deeh sama mempelai wanitanya" dan itu langsung gw utarain ke Niar setelah selesai salaman dengan penganten. Niar cuma jawab "kalo ga salah siih Ayu itu satu kampus deh sama lu" dan langsung otak gw mikir, mencoba mengingat2 lagi dimana gw pernah liat Ayu. Dan ternyata, si mempelai wanitanya pun berpikiran sama dengan gw. Pas lagi sepi tiba2 aja Ayu nyamperin gw n Niar, dan inget lah gw akhirnya. Ayu ini emang satu kampus sama gw, seangkatan juga, tapi beda fakultas. Dan kita emang pernah beberapa kali ketemu. udah gitu ternyata *lagi* mempelai prianya jg satu kampus ma gw, beda angkatan, juga beda fakultas.. Hooo dunia tuh sempit banget yaa.... *next*

Kalo ga salah ada tempat ke 3 yang gw datengin, tapi kali ini gw bener2 ga inget jadi dateng ke tempat ke 3 ini apa ga. So maap banget, untuk tempat yang ke 3 ini ga ada storynya.. Maap yaa.. 

Postingan kali ini ga rapih banget ya.. intinya siih.. Dari 2 kondangan yang gw datengin ini, ternyata gw kenal sama mempelai wanitanya.. Eh, tapi ga cuma sama mempelainya aja loh, sama beberapa tamu undangannya juga ada yg gw kenal. Terutama di lokasi yang pertama. Yaaah dunia emang sempit. yaaa 

pamit.... 
(^,^)v



xoxo - R - oxox 




Senin, 10 Oktober 2011

Marathon Box Office Movie

Just wanna share my story…

I called it #datingThursday  and #datingFriday *back to Bahasa aja ya*

Jadi cerita awalnya gini --> sebenernya udah lama banget gw + sahabat gw dari kecil *kita sebut aja* Niar mau naek KOPAJA AC S-13 jurusan Ragunan belakang – Grogol itu... Kita emang hobi jalan dan nyoba sesuatu yang baru... Pernah loh gw + Niar seharian naek TransJakarta Busway Cuma untuk nyobain Rute baru Pluit- Pinang Ranti, PGC – Tj. Priok, dan beberapa Rute lama... Maksudnya siih biar kita tahu dan ga nyasar kalo mau kemana-mana dan bisa mengandalkan sarana transportasi yang udah di sediakan pemerintah itu.. Hmm... okeh cukup sekian narasinya... Hehe dan kebetulan gw masih liburan *sebelum dapet kerja lagi* dan sahabat gw ini juga bisa Libur karena si Boss lagi ke Luar Negeri... Jadinya kita manfaatin deh waktu 2 hari kedepan *Thursday n Friday* untuk Marathon Box Office Movie… *hubungannya??*
*hoiya,, gw emang pernah mention di Twitter,, dan di blog ini versi panjangnya.. hehhe *

Start from Thursday 6/10/2011
Rute hari ini --> Home-M20-S13-Gandaria City-Final Destination 5-Solaria-Abduction-Colombia-S13-Giant-M20-Home

Kali ini gw n Niar berangkat dari umah jam 10 pagi. Karena niat awalnya mau nyobain naek Kopaja AC S-13 yang baru itu, jadinya setelah naek angkot M20 dari depan gang rumah kita turun di jl. Paso, tepatnya di depan kantor Pemadam Kebakaran. Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya dateng juga S-13nya. Masih sedikit penumpangnya. Di kaca depan busnya tertulis rutenya lewat Gandaria, jadinya kita Menuju Gandaria City dengan Kopaja AC S-13.

Sampe di Gandaria City yang sering di singkat jadi GanCit, gw rada bingung *plus norak kali yaa* ini mall Luas banget, tapi masih sepi pengunjung.. Hoiya kita sampe di GanCit sekitar 11-an deeh.. Berhubung gw baru pertama kalinya masuk GanCit *sebelumnya siih pernah Cuma sampe lobby aja nganter om gw kerja* sempet nyasar loh di dalam Mall yang sepi pengunjung itu, padahal Niar udah pernah masuk ke Mall ini *tetep nyasar*

Hoiya, dari awal rencananya, selain emang mau nyobain naek Kopaja AC yang baru, kita emang udah niat juga mau Marathon Box Office di GanCit. Dan langsunglah gw + Niar mencari keberadaan XXI di Mall ini. Udah ikutin arah di papan petunjuknya aja masih NYASAR, sampe muterin lantai paling atas 3 kali masih ga nemu juga. Eeh ga taunya si XXInya ngumpet di pojokan deket Amazing Town. *hadeeh cape deeh*

Masuk XXInya pun gw jadi berasa norak banget. Lobby XXInya super lebar bin luas  *dibandingkan sama XXI yang pernah gw datengin selama ini* dan sepi.. *lirik jam 11.40* ya iyalah, masih jam segini jelas sepi -__-. Di Counter tiket *loket kali Rul sebutannya* kita milih 3 film dengan urutan Final Destination 5, Studio 2 12:15 – Abduction, Studio 1 14:55 – Colombiana, Studio 6 17:05. Selain karena jadwal film “Now Playing” di XXI ini film luar semua, emang kita udah niat untuk hari ini Marathon Box Office Movie hari ini film luar, besok baru film domestic. :D

umm.. tiket Colombianya ga ketemuu

Untungnya FD5 yang jadi pembuka Marathon Box Office Movie, *tadinya mau jadi penutup tuh film* dan gw inget kalo ini malem jum’at, jadinya FD5 sangat tepat kalo di taro di urutan awal. *Kalo jadi yg terakhir ga berani pulang kali yaa?* hehe. Untuk isi dari film ini gw Cuma bisa bilang lebih parah dari FD yang laen. Selama nonton FD5 gw lebih banyak nutup mata dan kuping gw kyanya. Cara matinya parah semua, beneran serem, sadis... *versi gw* Mungkin karena gw kurang suka kekerasan/pembunuhan ya *tapi gw suka filmnya* dan FD5 berhasil buat gw merinding. Kalo FD yang sebelumnya gw masih berani liat dan ga setakut ini. Tapi, sepertinya ini FD yang terakhir deh *emang bakal ada sekuelnya lagi apa?*, itu yg gw tangkep di scene terakhirnya. *mending nonton sendiri kalo mau tau, hehe*

Keluar dari studio 2 jam 13:51, masih ada waktu skitar 30 menit untuk next movie. Karena lapar, akhirnya kita mencari tempat untuk Lunch dan terdamparlah kita di Solaria. Sengaja nyari yang deket sama XXInya *biar ga nyasar lagi* dan ga bisa nyantai juga karena film berikutnya 14:55 di Studio 1, ngedate bareng Taylor Lautner di film Abduction. Cuma bisa bilang “WAJIB nonton film ini bagi kalian yang suka film Action Romance” *loh* pokoknya keren lah yaa... secara pria TERSEXY no. 2 yang maen gitu. *yang ada ga merhatiin alur ceritanya, tapi wajahnya Taylor aja hihih*

Ngedate bareng Taylornya selesai jam 16:55 dan langsung lanjut Last Film di Studio 6 Colombiana 17:05 *sebelumnya mampir dulu ke Toilet lagi, untuk yang kesekian kalinya* dan ternyata ini Film action yang ada romancenya juga pembunuhan. Darah dimana-mana... Aarrggghh *salah*. Tapi, gw akuin filmnya bagus-bagus semua b(^,^)d. Dan gw suka karakternya Cataleya, si Bunga Anggrek dari Colombia :))

Film terakhir selesai 19:30 *I think* dan langsung pulang lah. Cukup 3 film dalam 1 hari, dan itu udah “worthed” banget buat gw.  Lagian juga udah malem dan besok masih lanjut Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia.

Pulangnya naek S-13 lagi sampe Giant Cilandak *ada yg mau di beli lah pastinya* lanjut M20. Sampe rumah *ga inget jam berapa, belum jam 9 sepertinya* cape, ngantuk. Tapi masih sempet-sempetnya mention di tweet “#datingThursday now I’m home n so tired.. wanna go to my bed early... Coz tomorrow I have a dating movie marathon again.. yeayy :D” 

Friday 7/10/2011
Rute hari ini --> Home-M20-P19-Blok M Square-L4 Lupus-Simfoni Luar Biasa-KFC-Badai Di Ujung Negri-650A-M20-105-Tugu-105-Home *tired*

Hari ini berangkat dari rumah jam 10:30 coz ade gw lagi sakit, jadi ngurusin orang sakit dulu :) . Udah beres, baru deh pergi *hehehe* . Hari ini temanya Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia. Setelah search di www.21cineplex.com akhirnya gw n Niar menuju Blok M Square. Jalur angkotnya mah biasa aja M20-P19. 

Sampe Blok M Square,  langsung menuju lt. 5 tempat 21 berada dan langsung beli tiket film Indonesia kali ini 2 film dulu *lupa kalo uangnya kurang, jadi nanti ke ATM dulu* L4 Lupus, Studio 5 12:30 – Simfoni Luar Biasa Studio 3 14:40. Seperti yang gw bilang sebelumnya tema hari ini Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia.

Indonesia Box Offfice :)

L4 Lupus, awalnya gw bingung sama alur ceritanya. Yang gw tau, film ini menceritakan tentang ODAPUS *sebutan untuk penderita LUPUS* penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia, dan belum ada obatnya. Film ini berhasil membuat gw menangis terharu *emang gw gampang tersentuh siih ya*

Keluar studio 14:20, masih ada 20 menit untuk film berikutnya 14:40. Gw n Niar mau cari ATM di lt. bawah. Kalo kemaren di GanCit kita nyasar karena Mallnya luas namun sepi pengunjung itu, kali ini kita pun nyasar lagi di Blok M Square yang padat dengan penjual. Saat itu mall ini belum rame pengunjung, cumaa kiosnya ramee, muter-muter nyari ATM center *gada petunjuknya pula*. Untungnya gw inget ada ATM center di parkiran yang menuju terminal Blok M, jadinya gw n Niar ke situ aja. Dan waktu 20 menit habis hanya untuk nyari ATM.

Selesai dari ATM, langsung menuju lt. 5 dan langsung beli tiket Film terakhir di Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia Badai Di Ujung Negeri, Studio 6 17:07. Saat itu udah jam 14:15 dan sudah ada pemberitahuan “pintu studio 3 telah di buka... “ seperti biasa, sebelum masuk studio, gw juga Niar mampir ke toilet dulu.

Film ke dua di Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia ini so AWESOME!!! Seperti judulnya, filmnya juga luar biasa, selain karena ada Christian Bautista (@xtianbautista) as Mr. Jayden juga karena ceritanya yang ... *speechless lah gw* . Film ini juga berhasil membuat gw kangen sama anak di YPAC *tempat syuting film ini* just flash back sebentar, gw pernah praktek di YPAC di daerah Hang Lekiu, JakSel ini sekitar 2 bulan *totalnya* dan itu tahun 2007 *udah lama bgt kan?*. Dan sekali lagi gw dibikin nangis terharu sama Film Indonesia yang ternyata ada nama Richard Kevin (@therichardkevin) di credit titlenya sebagai orang di balik layar. Salute lah dengan film ini. Mau mengangkat kelebihan yang di miliki oleh anak-anak ISTIMEWA. “Mereka memang CACAT, tapi mereka ISTIMEWA”

Keluar dari Studio 3 jam 16:25, 30 menit sebelum lanjut ke studio 6 17:05. Cacing di perut udah mulai protes minta makan. Di lt. 5 tersebut, 21nya emang di kelilingin sama tempat makan *dan berhasil biking w bingung mw makan dimana*. Tapi, berhubung ga punya banyak waktu, akhirnya gw n Niar memilih KFC dengan menu Cream Soup + Mocca Float.

Film terakhir Marathon Box Office Movie part 2 Film Indonesia. Studio 6, 17:07 Badai Di Ujung Negeri. Yang maen Arifin Putra (@arifinputra) as Badai. Dan komentar gw tentang film ini KEREN!! b(^,^)d. selesai jam 19... *lupa, ga liat jam*
Marathon Box Office Movie part 2 dengan 3 Film Indonesia yang “berkualitas” selesai juga. Langsung pulang lah, udah ngantuk juga gw. Eh, ga langsung pulang juga siih, soalnya Niar janjian sama temennya, mau ngasih undangan nikah temennya untuk di sebar. Jadi lah mampir ke daerah Tugu, Tanah Baru dulu, baru pulang ke rumah. 

Hoiya, ada yang lupa gw ceritain di Marathon Box Office Movie ini. Selama 2 hari Marathon Box Office Movie ini, gw dan Niar merasa itu Studio milik kita banget. Why?? Karena, dari awal Marathon Box Office Movie di GanCit sampe yang terakhir di Blok M Square, yang nonton di Studio *yang barengan gw loh ya* itu bisa di itung pake jari. Sepiii banget. Bahkan yang di barisan gw duduk Cuma gw dan Niar sahabat gw doank. Gimana ga enak tuh!! *angkat dagu, sedikit angkuh* hehehe. Mungkin, karena gw dan Niar nontonnya di WeekDays dan nontonnya dari jam 12 siang juga kali yaaa. Jadinya XXInya masih sepi. *eh tapi sampe film terakhir juga sepi tuh, kan udah jam 5 sore*

Berharap masih bisa Marathon Box Office Movie lagi next time. Dan sepertinya harus weekdays deh biar sepi, ga rame pengunjung, dan serasa booking tuh Studionya. Ihihih

Dan satu harapan lagi bisa Marathon Box Office Movie Film Indonesia yang BERKUALITAS lagi, dan bukan yang abal-abal dengan cerita ga jelas. AMIIN...


(^,^)v

xoxo - R - oxox


Rabu, 05 Oktober 2011

Dunia Memang Sempit

Kali ini @hurufkecil mengeluarkan tema #tamankanakkanak di permainannya yang bernama #15harimenulisdiblog .. Sebenernya ga banyak yang gw inget tentang masa kecil gw di Taman Kanak-kanak *atau yg biasa di singkat TK* ini... Tapi gw masih inget beberapa temen-temen dari masa kecil gw ini... Dan beberapa hal lucu yang berhubungan dengan TK...

Sebelumnya gw mau kasih tau, waktu kecil gw di masukin ke TK yang letaknya ga terlalu jauh dari rumah gw.. TK Aisyiyah 32, Srengseng Sawah - Jakarta Selatan... Gw masih inget banget guru-guru TK gw dulu... Guru-guru yang selalu gw sayang dan sangat gw banggain... Here there are...

ka-ki: Bu Kip, gw, Bu Neni, Anggia, Bu Nung, Hani
(foto ini diambil 1 tahun yang lalu, saat gw dan 2 temen gue berkunjung ke TK)

Beliau-beliau ini merupakan Guru TK yang mengajar gw, temen-temen hingga 2 ade gw yang dimasukin ke TK yang sama dengan gw.. Dan sampe sekarangpun mereka masih mengajar di TK tersebut...  PROUD of THEM!!!

Okeee.. Cukup perkenalan gw tentang TK gw beserta Gurunya.. Sekarang gw mau kenalin Temen-temen Kecil gw dulu.. Here there are ...






Hmm.. Maaf fotonya ga bagus... Ini boleh nemu di koleksi foto lama... Kalo ndak salah, ini foto waktu TK kelas 0 besar... Dan jujur aja, ada beberapa diantara mereka yang gw ga tau namanya *bahkan mungkin gw beneran ga kenal itu siapa* namun ada sebagian dari mereka yang sangat gw kenal dan bahkan hingga saat ini pun masih berhubungan erat...

Mereka yang masih gw inget dan bahkan masih berhubungan hingga sekarang adalah mereka yang bertempat tinggal ga jauh dari wilayah TK *termasuk di perumahan tempat gw tinggal* dan juga yang masuk ke SD yang sama dengan gw.. Ga semua siih emang, hanya sebagian besar... Karena ada beberapa yang masuk ke SD lain ataupun pindah alamat...

1 tahun yang lalu, gw reunian sama temen-temen SD gw *yang mayoritas juga temen TK gw* dan banyak yang berubah dari mereka *secara wajah mah masih banyak yang sama* tapi banyak yang 'manglingin' .. Dan karena reunian SD lah gw jadi tahu.... Kalo ternyata ada beberapa temen di masa SMP dan SMA gw yang juga temen di masa TK gw... *bingung ya??*

Jadi gini, di masa SMP gw pernah kenal sama Cowo yang *kita sebut saja* namanya Bondan. Gw kenal Bondan di Bimbel saat kelas 3 SMP *karena kita emang ga 1 SMP*... Kebetulan rumah kita searah dan hampir sering pulang bareng dari tempat Bimbel yang terletak di bilangan Warung Buncit itu. Selepas SMP, gw ga pernah ketemu lagi sama Bondan, sampai suatu hari setelah beberapa kali ketemu dengan temen-temen SD *yang juga temen maen di rumah* gw jadi ketemu lagi sama Bondan, yang ternyata Bondan itu temen SMAnya temen SD *yang juga tetangga dan temen TK gw*. Ga hanya itu... Bondan juga termasuk dari salah satu temen TK gw dulu yang ada di foto *di atas* ... *semoga ga bingung bacanya*  "Dunia emang sempit" itu yang bisa gw bilang....

Itu dari masa SMP... Ada lagi yang dari masa SMA... Kebetulan di SMA gw ga ada satu pun temen dari masa SD ataupun TK gw *yang gw tau saat itu*.. Kebanyakan temen-temen dari SMP gw... Dan gw juga baru tau kalo ada temen TK gw yang 1 SMA sama gw setelah Reunian SD... Awalnya dari FB... Kalo gw ga salah inget, waktu itu gw lagi komen-komenan sama temen SD gw yang *kita sebut saja* namanya Uthe. Dan tiba-tiba, ada salah satu temen SMA yang dulu pernah sekelas sama gw *dan sebenernya gw ga pernah akur sama dia* yang *kita sebut saja* namanya Rini ikut komen dan nanya ke gw, kok bisa kenal sama Uthe.. Ya gw jelasin donk kalo Uthe itu temen TK dan SD gw... Gw juga nanya sama Rini, kok bisa kenal sama Uthe dimana? Karena setahu gw, mereka ga pernah 1 sekolah. Dan ternyata mereka ada hubungan sodara, karena tantenya Rini nikah sama sodaranya Uthe.. Yaa kurang lebih seperti itu deeh.. Dan itu masih wajar buat gw... Yang bikin gw kaget bukan itu, tapi saat Uthe bilang ke gw kalo Rini itu temen TK juga... Awalnya gw ga percaya sama Uthe... Karena gw beneran ga inget tentang Rini.. Tapi setelah gw buka dan liat-liat lagi album foto masa TK dulu, dan gw nemu foto-foto ulang tahun gw di TK dulu.. Guess?? Mayoritas yang di foto gw itu adalah Rini... Banyak foto gw yang berdua Rini atau selalu ada Rini lah di foto gw.. Dan gw yakin banget kalo itu Rini temen SMA gw, karena rambutnya yang di kepang 2 itu yang jadi ciri khasnya Rini sejak TK hingga SMA *karena sekarang Rini memakai Jilbab* dan lagi-lagi gw cuma bisa bilang "Dunia emang bener-bener Sempit yaa"



(^,^)v

xoxo - R - oxox


Minggu, 02 Oktober 2011

Respon di Twitter

Sebenernya ini adalah respon tentang postingan gw yang Love is Temporary but Friendship are Forever, dari salah seorang temen di Twitter…  sampe-sampe dia mention kyak gini di akunnya :

Persahabatan buat saya jauh lebih pure daripada percintaan.kalo anda kebetulan mencintai seseorang yg bisa jd sahabat anda,you are lucky :)

Sahabat ga ada kepentingan apapun selain kebahagiaan kita.kalo pacar?Coba liat apa yg terjadi kalo anda temukan kebahagiaan dr wanita lain..

Love is indeed, unpredictable, uninvited and most of the times...irrational.So,when we have found ours,never let it go away cc: @rulachubby

but in some cases,we let love walks in and keep it off boundaries and bonds just to find out that it has become unconditional at later time

IMO, you dont have to feel sorry for loving someone, @rulachubby ,its our nature to share God's most precious gift , unconditionaly :)

yaaa ternyata complicated dengan semua itu... :D